Media Humas Polri//Bojonegoro
Jenis-jenis nyeri itu dibedakan menjadi dua, yakni nyeri bersifat ringan atau berat. Nyeri bersifat ringan ditandai nyeri dengan waktu yang sebentar yang juga disebut nyeri akut. Sedang nyeri lainnya adalah jika lama dan disebut kronis. Masyarakat perlu mengetahui penyebab nyeri agar bisa melakukan penanganan yang tepat. Bila nyeri kronis, dan ternyata tidak ada jaringan yang rusak bisa jadi sarafnya yang rusak.
“Kalau kita ketahui sebabnya bisa kita berikan obat anti nyeri yang sesuai. Jika nyerinya tidak hilang maka perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut,” tandasnya.
Untuk proses penyembuhan, lanjut dr. Rifkie, ada berbagai cara, karena ini menyangkut kompleksitas untuk penanganan nyeri. Nyeri bukanlah penyakit, melainkan sinyal untuk kesehatan tubuh. Maka harus ditangani dengan baik sebelum kronis.
“Jika nyeri sembuh dibawah tiga bulan masih disebut nyeri akut, jika lebih dari itu sudah disebut kronis,” pungkasnya. [Gz]