Pemkab Bojonegoro Gelar Pelatihan Tata Rias Jadi Peluang untuk Ditekuni Secara Profesional
Media Humas Polri||Bojonegoro
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) menggelar agenda Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial ‘Pelatihan Tata Rias/Make-up’ Selasa (4/6/2024). Kegiatan yang digelar di Pendopo Malowopati Bojonegoro ini diikuti peserta sebanyak 100 orang dari berbagai unsur.
Dalam sambutan saat membuka acara, Sekretaris Daerah, Nurul Azizah menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro memiliki program kerja yang kemudian di-breakdown kepada Dispusip berupa pengembangan literasi berbasis inklusi sosial.
“Selain sertifikat, dan mengikuti kegiatan ini gratis, maka peserta minimal bisa merias untuk diri sendiri. Karena sekarang yang paling laris adalah hal kecantikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sekda Nurul Azizah menjelaskan di Kabupaten Bojonegoro ini perbandingan perempuan dan laki-laki lebih banyak laki-laki. Dan generasi milenial sekarang ini, untuk merawat diri menjadi keharusan. Karena jika penampilannya kurang baik, biasanya malu. Maka, dari pelatihan ini bisa menjadi peluang besar.
“Selain merias diri sendiri, bahkan jika diseriusi secara profesional bisa meningkatkan perekonomian. Karena di Bojonegoro ini penduduknya 62 persen di usia produktif,” jelasnya.
Kegiatan ini, lanjut Sekda, juga merupakan peluang untuk menjadi profesional dan meningkatkan pendapatan. Sehingga bisa menambah kemandirian fiscal. Diharapkan setelah kegiatan ini ada literasi-literasi yang lain, termasuk dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Karena IPM masih berada di angka 71,88.
“Sebab IPM ini dinilai dari tiga aspek, diantaranya aspek kesehatan, aspek pendidikan dan aspek daya beli masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, dalam laporan kegiatannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bojonegoro Erick Firdaus menyampaikan perpustakaan merupakan pusat informasi yang memiliki peran strategis bagi masyarakat. Perpus secara umum diharap mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengembagkan potensinya dalam keragaman budaya untuk melakukan perubahan serta melakukan kesempatan untuk berkarya.
“Pelaksanaan kegiatan ini diikuti 100 peserta, diantaranya 20 orang pengurus Dharma Wanita, 24 orang TP PKK, 36 perwakilan desa/kelurahan dari Kecamatan Bojonegoro, 20 perwakilan dari perguruan tinggi di Kabupaten Bojonegoro,” pungkasnya. (Gz)