Media Humas Polri // Bojonegoro
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melaunching gerakan pangan murah. Kegiatan diselenggarakan di Lapangan Desa Tlatah, Kecamatan Purwosari, Rabu (21/2/2024).
Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Komandan Distrik Militer 0813 Bojonegoro, Kejari, Bulog, Dinas Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Camat Purwosari, Kepala Desa Tlatah, dan juga partner acara, diantaranya KDS, Samudra, Bravo, 44s, Superindo, Umkm juga masyarakat Desa Tlatah dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah menuturkan bahwa gerakan pangan murah merupakan rekomendasi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bojonegoro dalam upaya pengendalian inflasi.
“Komoditi yang di survey salah satunya adalah sayuran tomat,” ungkapnya. Lebih lanjut, Sekretaris Daerah Nurul Azizah menjelaskan “bahwa tomat yang disurvei pada Januari 2023, harganya per kilogran sebesar Rp 5.600. Namun dalam survei lanjutan pada Januari 2024 harganya Rp 20.000 per kilogram,” Selisih harganya cukup banyak.
Apalagi di tahun 2024, daerah yang masuk Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah 150 kabupaten. Sedangkan tahun-tahun sebelumya hanya 90 Kabupaten. Kabupaten Bojonegoro masuk pada IHK pada 2024.
“Maka dari itu, Pemkab Bojonegoro membuat gerakan pangan murah, namun pesan saya masyarakat juga harus kerja keras misalnya untuk memelihara ayam, kambing dan sebagainya untuk meningkatkan penghasilan. Lalu juga menanam cabe dan tomat serta sayuran lainnya disekitar tempat tinggal seperti di halaman rumah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmi Elizabeth menambahkan target sasaran pangan murah adalah masyarakat di Kecamatan Purwosari, khususnya di Desa Tlatah. Kegiatan serupa akan digelar kembali di 15 kecamatan.
“Di gerakan pangan murah ini disediakan bahan pangan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan kebutuhan masyarakat lainnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kepala DKPP mengimbuhkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk antisipasi inflasi daerah dan meringankan beban masyarakat untuk membeli bahan pangan.
“Harapannya masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau,” imbuhnya. ( Guzali )