Pemkab Bojonegoro Terus Dorong Peningkatan Investasi Daerah
Media Humas Polri|| Bojonegoro
Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar Sosialisasi Investment Award Provinsi Jawa Timur Tahun 2024. Acara digelar Senin (29/7/2024) di Ballroom Adelia Cafe & Resto Bojonegoro.
Kegiatan sosialisasi ini dalam rangka memberikan apresiasi kepada perusahaan PMA/PMDN dan UMK yang berpartisipasi aktif terhadap kinerja penanaman modal. Selain itu juga aktif dalam peningkatan layanan penanaman modal kabupaten/kota di Jawa Timur.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur menjelaskan, kepercayaan menjadi salah satu kekuatan peluang untuk berinvestasi di Bojonegoro. Kepercayaan ini dalam bentuk safety (keamanan) dari berbagai sisi termasuk mitigasi kebencanaan.
Ada empat kategori utama strategi pembangunan ekonomi daerah. Pertama, pembangunan fisik termasuk infrastruktur. Kedua pembangunan dunia usaha. Ketiga, strategi pembangunan SDM. Keempat, strategi pengembangan masyarakat.
“Potensi dan peluang investasi di Bojonegoro sekarang ini ada infrastruktur. Sementara SDM sedang dipersiapkan. Kita perlu mem-publish apa yang jadi keunggulan di Bojonegoro sehingga orang tertarik untuk investasi di sini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kusnandaka Tjatur menjelaskan, sektor sekarang yang sedang berkembang ialah investasi perumahan kawasan industri dan perkantoran. Kini perlu ada identifikasi apa saja yang dibutuhkan, baik dari segi keamanan, SDM, atau infrastruktur. Tujuannya agar dalam 5 tahun ke depan menjadi daya tarik utama.
Sementara itu Kepala DPMPTSP Bojonegoro Yusnita Liasari menyampaikan perkembangan investasi di Kabupaten Bojonegoro atas kontribusi para pimpinan perusahan di Bojonegoro, OPD teknis, maupun instansi vertikal lainnya.
Untuk peringkat investasi Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN), berdasarkan lokasi kecamatan, peringkat pertama ada di Kecamatan Kapas, yang diproyeksi sebesar Rp 457 miliar.
Sedangkan di Kecamatan Bojonegoro sebesar Rp86 miliar. Yakni unit kerja terbesar sebanyak 1.400 dan 1.593 tenaga kerja.
Untuk realisasi investasi per sektor ialah perumahan kawasan industri dan perkantoran. Adapun realisasi sektor tertinggi Penanaman Modal Asing (PMA), produknya perdagangan dan reparasi sebesar Rp 430 miliar.
“Kecamatan Bojonegoro untuk unit usahanya mendominasi sementara untuk modalnya terbesar di Kecamatan Kapas,” imbuhnya.
Lebih lanjut Yusnita menjelaskan, realisasi investasi ini merupakan gambaran bahwa perusahaan di Kabupaten Bojonegoro memiliki kontribusi tertinggi. Laporan capaian realisasi investasi dari 2022 sampai hari ini agar mengetahui kenaikan realisasi investasi dari tahun ke tahun.
Adapun realisasi investasi Kabupaten Bojonegoro pada 2022 mencapai Rp 11,8 triliun dari target Rp 7,1 triliun. Sementara pada 2023 realisasi investasi sebesar Rp 11,15 triliun. Sedangkan Semester 1 pada 2024 realisasi mencapai sekitar Rp 1,8 triliun dari target Rp 7,6 triliun.
“Mudah-mudahan naik pesat. Karena gambaran iklim investasi di Bojonegoro dari tahun ke tahun semakin bagus ditandai adanya kenaikan capaian investasi. Tentunya ini ada peran serta semua pihak,” katanya.
Dari kegiatan ini, terdapat 34 PMDN/PMA perusahaan berdasarkan analisa yang memenuhi kriteria untuk diberikan apresiasi. Sehingga mendapat peluang mengikuti ajang bergengsi yang dilakukan Provinsi Jawa Timur melalui DPMPTSP. [Gz]