Media Humas Polri || P.Siantar
Lebih kurang 300 Paket Penunjukan Langsung (PL) dengan Anggaran 199 juta per Paket untuk pekerjaan Drainase di Dinas PUTR sumber dana APBD tahun Anggaran 2022 tahun lalu yang Belum Dibayar karena di sebut keterlambatan Administrasi dan sistem Pembayaran dalam Waktu dekat ini akan dibayarkan oleh Pemerintah Kota Pematang Siantar Melalui PUTR.
Sofian Purba Plt PUTR Siantar kemarin mengatakan ada sekitar 300 Paket yang belum di bayar Pemko Siantar melalui Dinas PUTR pada tahun lalu dalam waktu dekat ini akan melakukan pembayaran Uang yang tertunda pada Pembayaran kegiatan Pekerjaan SPK tahun 2022 dan sekarang masih dalam proses,” dalam Waktu dekat ini kita akan melunasi Pembayaran yang tertunda akibat kesalahan sistem pada tahun lalu dimana Ada sekitar 300 Paket Penunjukan langsung adapun nilainya sekitar 30 Miliar sehingga untuk pekerjaan Pada P APBD akan dikurang karena di Serap Proyek Pembayaran yang tertunda,” ujarnya. Ditanya apabila Pekerjaan konstruksinya sudah Rusak dan tidak berfungsi apakah pekerjaan ini di Bayar? Jawabnya kita konsekwen apabila ada laporan masyarakat akan kita suruh diperbaiki lagi, dan memang ada satu paket pekerjaan Drainase atas laporan dan temuan, saya tidak Bayar,” ujarnya. Namun ketika ditanya CV apa dan dimana lokasi Pekerjaannya, dia tidak mau menyebut dimana lokasi Proyek tersebut.
Sementara Pantauan di lapangan Ada Beberapa lokasi yang Sudah terkelupas lantai Saluran Seperti pekerjaan Drainase di Jalan Bahkora II dimana Lantai sepanjang 20 meter tidak Berfungsi lagi mengalirkan air ke Petak Persawahan sudah Bocor, Salah Satu Warga Yang Mengaku marga Silalahi mengatakan,” Desember tahun 2022 di kerjakan saat itu curah hujan sangat tinggi hingga Air terus jalan namun Pekerjaan Pemasangan Lantai terkesan di Paksakan hingga begitulah jadinya belum beberapa Minggu selesai Pekerjaan Lantainya sudah rapuh,” imbuhnya.
Ketua Dewan Pembina LSM Fokus Mitra Indonesia AD. Silalahi kamis (16/11) ketika di minta tanggapannya mengenai Pembayaran Proyek tahun lalu yang Di PL ( Penunjukan Langsung) akan di Bayar kepada Kontraktor yang pembayarannya tertunda Mengatakan,” Pada tahun lalu saya sudah soroti pekerjaan Terputus-putus itu dengan Masing-masing Dana sekitar 199 juta dengan jumlah Paket yang Fantastis 400 paket untuk Pekerjaan Drainase, menurut hemat saya diduga Proyek itu kongkalikong alias setali tiga uang antara Pihak Kontraktor dan Pemko Siantar dan menurut Pengamatan saya di lapangan bahwa Proyek tersebut Ecek- Ecek tanpa ada kualitas apalagi Banyak Masyarakat menilai pekerjaan itu hanya meraup keuntungan saja apalagi kondisi bangunan hanya beberapa ratus meter saja dan belum tentu bangunan itu berfungsi dengan semestinya, Jadi kalau lah benar Proyek itu di bayarkan tanpa melihat kondisi bangunan apakah sudah rusak atau tidak berfungsi lantas di bayarkan itu sudah menyalahi, dalam waktu dekat ini kami akan investigasi Semua Proyek yang 400 Paket tahun lalu karena kami sudah mengantongi Lokasi dan Dokumentasi kondisi Pekerjaan dan nantinya sebagai bahan Pengaduan ke aparat hukum,” ujarnya. (Raja)