PERENCANAAN PROYEK UPT IRIGASI KUALUH BARUMUN R.PRAPAT KECEWAKAN MASYARAKAT PENGGUNA JALAN.
Media Humas Polri [Labura.|
Jumat (08/10/2021)
Perencanaan paket Proyek Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya Dan Tata Ruang, UPT Pengolaan Irigasi Kualuh Barumun R.prapat Sumut di Desa Sialang Taji Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) yang bernilai 2,3 M mengecewakan warga masyarakat dan pengguna jalan dinilai tidak tepat sasaran dalam program pelaksanaan kegiatannya.
Hal ini di ketahui ketika tim Media Humas Polri sedang melakukan pantauan pada aktifitas pekerjaan proyek di lokasi kegiatan Kamis (07/10/2021).
Salah seorang warga masyarakat Dusun Hamongoan mengaku bermarga Manurung saat melintas membawa mobil pick up jenis mitshubishi L 300, bermuatan buah sawit mengatakan jika proyek pembuatan tanggul tersebut baik apabila perencanaannya matang dan profesional namun kenyataannya malah hasil mutu kegiatan Upt R.prapat ini ternyata hasilnya malah mempersempit jalan di sini sehingga lihatlah berselisih saja dengan along along sulit. “Dulu sebelum ada pembangunan tanggul ini truk truk pengangkut buah enak saja berselisih, namun saat ini jangankan truck dengan sepeda motor saja kalau lagi melangsir hasil panen ladang kami kalau ditambah memakai keranjang sulit berselisih,
seharusnya ada la perencanaannya pada penambahan lebar badan jalan dan jarak pembangunannya tidak sejauh itu dari tepi sungai Kualuh , Lae lihat sendiri tadikan mobil saya sama along along ketika selisihan terpaksa along along itu turun dari sepeda motornya untuk meminggirkan sepeda motornya” sebut Manurung dengan nada kecewa. begitu juga pengendara along along menggerutu pergi melihat kondisi badan jalan yang menyempit dan susah untuk selisih bagi pemukiman gendala kendaraan mereka.
Ketika hal ini di komfirmasikan kepada pengawas UPT Pengelolaan Irigasi Kualuh Barumun R.prapat yang berinisial Tarmin saat di warung Titi payung mengatakan ,kalau proyek sei Kualuh yang di Kampung 50 Desa Sialang taji bukan saya pengawasnya tapi diganti orang lain .
Ditempat terpisah yakni saat dilokasi proyek Kamis (07/10) Media menemui Pengawas dari pihak pemborong, saat dikonfirmadi tentang apa yg di sampaikan Manurung Aji Badriawan dan Agus tentang Volume kegiatan yakni berapa ketinggian tanggul serta lebar atas tanggul dan berapa lebar pondasi dasarnya dan berapa lama sudah pengerjaannya begitu juga tentang jumlah alat berat escavator yang di gunakan .
Aji menjawab “Memang sudah begitu la ketentuannya Pak, tinggi tanggul 1 (satu) meter lebar atas 3 (tiga) meter dan lebar bawah 5 (lima) meter, tapi ketinggian yang di maksud dari atas jalan Pak bukan dari sebelah korekan, proyek ini baru berjalan 1 bulan kerja dengan menggunakan 4 unit exavator Beko ” sebut Aji Badriawan menerangkan
Dan pengawas dari PU pengairannya pak Tarmin orang R.prapat.,tadi pesannya mau datang tapi sampai sekarang belum juga datang Terangnya. (DZ Munthe)