Petani Lakukan Praktek Wanatani Hutan Pangan  Pembenihan dan Pasca Panen

Petani Lakukan Praktek Wanatani Hutan Pangan  Pembenihan dan Pasca Panen

Media Humas Polri || Kalbar

Bacaan Lainnya

Dalam rangka menjaga ketahanan swasembada pangan, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW, Pos Klawik dampingi tim supervisor memberikan pelatihan praktek Wanatani hutan pangan, 7 dan pasca panen bagi petani di dusun Kluin, Desa Mensiau, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Jum’at (27/9/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua supervisor Petrus Atus, bendahara Oktavia Rika Sandi, pendamping desa Menisadap Yosanti, pendamping desa Labian Ira’ang Rose, pendamping desa Mensiau Liana, Danpos Klawik satgas pamtas Serka Sugianto dan warga.

Danpos Klawik Serka Sugianto mengatakan dalam kegiatan tersebut kepada seluruh peserta yang hadir.

BACA JUGA : Ketua Bhayangkari Polres Sintang Gelar Kegiatan Jalan Sehat Peringati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Ke 72 Tahun

Satres Narkoba Polres Landak Berhasil Bekuk Pengedar Narkoba Antar Kabupaten di Jalan Raya Mandor

Kapolsek Sengah Temila Tingkatkan Kesiagaan Menjelang Pilkada melalui Silaturahmi di Masjid Hisbulwaton

“Wanatani atau disebut juga dengan agroforestri adalah suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan”. Ungkap Danpos.

Kegiatan pelatihan Wanatani meliputi materi teori dan praktek. Tujuannya yaitu agar petani mampu mengaplikasikan sistem Wanatani atau gro forestri.

Dalam bentuk yang dikenal umum wanatani ini mencakup rupa-rupa kebun campuran, tegalan, berbohong, ladang tanah bera (belukar), kebun pekarangan, hingga hutan-hutan tanaman rakyat yang lebih kaya jenis seperti yang dikenal dalam rupa talun di Tembawang Kalimantan Barat, Simpung dan Lembo Kalimantan Timur dan lain-lain bentuk di berbagai daerah di Indonesia

Ketua Supervisor Petrus Atus mengatakan, “Dari segi ekonomi, Wanatani mampu menjamin kesediaan pangan yang stabil dengan jenis tanaman yang beragam”. Tuturnya.

Selain itu jenis tanaman yang beragam juga memberikan nutrisi yang lebih lengkap yang dapat dikonsumsi keluarga petani, sehingga mengurangi kemungkinkan kelaparan.
lebih jauh, di banyak tempat, wanatani bahkan mampu membantu meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat komunitas lokal”, khususnya di perbatasan”. Pungkas Petrus. ( Lies )

Pos terkait