Petani Melenial Mantaf, Di Permudah Mendapat KUR.
Media Humas Polri || Subang
Bertepatan dengan Hari Pahlawan Indonesia, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan menyelenggarakan acara Penumbuhan Champion Wirausaha Petani Milenial melalui akses Kredit Usaha Rakyat. Kamis (10/11/2022) bertempat di IPB Internasional Convention Center Bogor.
“Ada kabar baik dari komoditas perkebunan, saat ini untuk sawit Indonesia mencapai produktifitas tertinggi di dunia, petani karet bisa bernafas lega karena harga karet beranjak mulai naik, UPTD bisa sampai 12.000, dan sudah banyak petani Indonesia menjadi eksportir, dari capaian fositif tersebut bisa dikatakan, Petani Indonesia juga merupakan pahlawan bagi Indonesia dan kedepannya berharap semua petani Indonesia bisa menjadi champion.
Kementan sangat mengapresiasi para petani yang sangat antusias menghadiri acara ini. Bukti keseriusan petani milenial geluti wirausaha di bidang pertanian. Kegiatan ini bertujuan mendorong para petani milenial dipermudah akses dalam mendapatkan modal dalam usaha mereka,” ujar Heru Triwidarto selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan saat memberikan arahan, di Bogor IPB Convention Center yang dihadiri oleh 1000 petani milenial dari seluruh daerah di Indonesia (10/11/2022).
Heru menambahkan, para petani diharapkan dapat lebih kreatif dan mandiri dalam mengembangkan usaha pertanian, tidak hanya mengandalkan dana pemerintah APBN karena terbatas, jadi harus melibatkan stakeholder lain seperti perbangkan, hal itu penting karena faktor kunci adalah pendanaan, pemerintah mempunyai program yang komplit dari hulu sampai hilir, kalau tidak disupport dengan dana program maka akan mempengaruhi jalannya usaha.
Ia ïmenjelaskan, Direktorat Jenderal Perkebunan memiliki program untuk membantu petani, salah satunya, program baru di pertengahan bulan November 2022 yaitu Program Perkebunan Partisipatif, Program Korporasi Petani, dan lainnya. Dengan tergabungnya kelompok tani dalam korporasi atau kemitraan dan didukung dengan pendanaan dari perbankan atau KUR, diharapkan dapat membantu memperlancar dalam mengelola kebun atau usahanya, menambah nilai ekonomi dan menekan inflasi.
“Kami berharap dalam menghadapi krisis pangan para petani milenial Indonesia dapat terus tetap semangat dan terus berinovasi membangun pertanian termasuk perkebunan, hal ini akan berdampak positif untuk pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya kedepan,” harapnya.
Komoditas perkebunan sudah di ekspor ke beberapa negara-negara besar, termasuk produk turunan perkebunan menyumbang proporsi dalam pertumbuhan perekonomian. Semua ini salah satunya berkat kontribusi dan kerja keras petani milenial pertanian Indonesia yang sudah menggunakan teknologi digital dalam memasarkan komoditas dan hasil olahannya.
Pada kesempatan yang sama, Ida Widhi Arshanti, Kapus Pendidikan Pertanian, menyampaikan, “Petani milenial Indonesia sangat dekat dengan era digital saat ini. Berharap petani milenial Indonesia dapat menggunakan kecanggihan teknologi digital untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang mendorong produksi maupun produktifitas beserta turunannya, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi karena Pertanian Indonesia telah sukses menciptakan sejarah dan terbukti cukup tangguh serta merupakan bantalan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ayo Petani Milenial kembangkan pertanian bersama, bersama kita bisa,” ujarnya.
Pada acara ini salah satu petani menyampaikan agar mendapat penyuluhan di daerahnya, dan diberikan kemudahan dalam mengakses pendanaan yang memadai. Pungkasnya.
(Darya).