PKN Ajukan Keberatan kepada Surta Wijaya Sebagai Kades dan Ketua Umum APDESI Se Indonesia

PKN Ajukan Keberatan kepada Surta Wijaya Sebagai Kades dan Ketua Umum APDESI Se Indonesia

Sumut || Mediahumaspolri.com

Bacaan Lainnya

Pemantau Keuangan Negara atau PKN terus bergerak meminta informasi publik kepada badan publik sebagai upaya atau bentuk kerjasama dalam mendukung pemerintahan dalam ewujudkan keterbuakaan informasi publik di era berlakukan UU No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.

Dikutip dari akun media sosial Pemantau keuangan negara, Patar Sihotang SH MH membeberkan bahwa pihaknya telah mengajukan keberatan kepada kepala desa babakan asem teluk naga yang juga menjabat sebagai ketua APDESI seindonesia karena pihak pemerintah desa tidak merespin permohonan informasi yang diajukan PKN.

” Saya atas nama PKN, barusan telah Mengajukan Keberatan kepada kepala desa Babakan asem yang juga sebagai Ketua Umum APDESI se Indonesia, karena PPID Desa tidak memberikan Dokumen APBDES san LPJ APBDES yang PKN mohonkan, demikian di sampaikan Patar Sihotang SH MH ketua Umum PKN pada saaat acara konferensi pers di Kantor Desa Babakan Asem Kecamatan Teluk Naga kabupaten Tangerang pada tanggal 21 Juli 2022 Jam 10 .00 Sampai dengan Selesai

Patar Menjelaska, PKN sengaja meminta Informasi dengan membuat Sampel kepala Desa Babakan Asem Teluk Naga, karena pak Surta Wijaya sebagai kepala desa juga sebagai ketua Umum Apdesi Seluruh Indonesia, sehingga dengan demikian, akan menjadi jurisprudensi atau Percontohan kepada kepala desa yang ada di seluruh Indonesia yang di perkirakan kurang lebih 70 Ribu Desa.

Pengalaman emperis yang terjadi selama ini, setiap Tim PKN Meminta Informasi Publik di Kepala desa Seluruh Indonesia, hampir sama jawabannya bahwa itu adalah Rahasia dan Dokumen negara, hanya Inspektorat dan Kepolisian yang berhak meminta nya, sehingga pada umum nya Permintaan Informasi yang di lakukan oleh PKN selalu berujung ke Persidangan Komisi Informasi dan PTUN dan bahkan sudah hampir 15 Putusan Masuk ke Mahkamah agung RI.

Patar Menjelaskan bahwa secara regulasi Peraturan dan perundang undangan, tidak ada alasan hukum yang menyatakan APBdes dan LPJ APBdes adalah Rahasia negara, karena Pada Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal Pasal 82
(1) Masyarakat Desa berhak mendapatkan informasi mengenai rencana dan pelaksanaan Pembangunan Desa.
(2) Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa.

Dan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang pengelolaan Dana desa pada pasal Pasal 72 (1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 dan Pasal 70 diinformasikan kepada masyarakat melalui
(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. laporan realisasi APB Desa;
b. laporan realisasi kegiatan;
c. kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak
terlaksana;
d. sisa anggaran; dan
e. alamat pengaduan.

Demikian juga pada Peraturan nomor 1 Tahun 2018 tentang Standard Informasi Dana desa pada pasal 2 ayat 9, menyatakan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Desa yang paling sedikit terdiri atas:
1. laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
2. laporan realisasi kegiatan;
3. kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana;

Dengan aturan dan peraturan di atas, demikian semestinya tidak perlu lagi para kepala desa keberatan memberikan dokumen Informasi yang dimintakan oelh PKN sebagai perkumpulan Rakyat anti korupsi di Indonesia.

Patar Menjelaskan Bahwa 15 hari yang lalu PKN telah meminta Informasi Publik ke Kepala Desa babakan asem melalui PPID Desa, namun sampai sekarang tidak ada respon sehinnga PKN Mengunakan mekanisme UU No 14 Tahun 2008 dan Perki Nomor 1 Tahun 2021 tentang Time line atau batas waktu dan selanjutnya PKN membuat Surat keberatan kepada kepala Desa Babakan Asem ini, dan apabila dalam waktu 30 hari kerja juga tidak di berikan, maka PKN akan mengugat atau ajukan sengketa ke Komisi Informasi provinsi Banten di Kota Serang, kami PKN mewakila Masyrakat berharap Bapak Surta Wijaya memberikan secara sukarela apa yang di mohonkan oleh PKN agar terhindar dari upaya upaya hukum yang nantinya bisa merugikan kedua belah pihak, karena akan mengalami kerugian Waktu, material dan Inmaterial. Demikian ucap Patar Sihotang

Patar memjelaskan Pelibatan peran serta masyarakat sangat penting dan bahkan di perintahkan oleh bapak Jokowi Presiden Republik Indonesia, agar Masyarakat ikut serta mengawasi dan memantau Penggunaan Dana desa yang sampai saat ini sudah hampir 400 Trilyun Rupiah sudah di kucurkan kepada hampir 70 Ribu Desa di seluruh Indonesia. Dalam konteks tersebut, PKN terpanggil untuk ikut serta awasi dan pantau Dana desa sesuai amanat dan perintah konstitusi Pasal 41 UU No 31 Tahun 1999 dan PP 43 Tahun 2018 tentang Peran serta memberantas dan cegah Korupsi demi terwujudnya penggunaan yang tepat sasaran dan bermanfaat untuk masyarakat, bukan hanya manfaat kepada oknum perangkat desa nya. Demikian ucap patar.

Patar Sihotang berharap agar Kepala Desa babakan Asem bapak Surta Wijaya yang pernah nama nya tersohor dan menjadi pembicaraan di media sosial karena wacana perpanjangan ke 3 masa priode Presiden Jokowi mau memberikan Permohon informasi PKN secara sukarela agar menjadi contoh dan panutan kepada Kepala desa yang ada di Indonesia ini, agar benar benar amanat UU no 14 Tahun 2008 dan Perki nomor 1 Tahun 2018 tentang Satndart keterbukaan Informasi dana desa berjalan dan di laksnakan di seluruh Desa di Indonesi. Demikian di sampaikan Patar Sihotang SH MH mengakhiri konferensi pers ini sambil menunjukkan Bukti Tanda terima Keberatan dan selanjutnya mengucapkan terima kasih kepada para awak media yang ikut serta mengawal permintaan informasi Publik ini .

Red/Mariyus
Jurnalis MHP Sumut

Pos terkait