PMKRI Tetap Mengedepankan Independensi Di Bawah Payung Idealisme

  • Whatsapp

PMKRI Tetap Mengedepankan Independensi,Di Bawah Payung Idealisme

Media Humas Polri || Tambolaka NTT

Bacaan Lainnya

Rapat PMKRI yang di laksanakan pada hari Sabtu 7 Mei 2022,bertempat di kantor camat Loura SBD.PPO PP PMKRI Ewaldus Bole menyampaikan,Dalam momentum Pelantikan ini kita perlu melihat kembali Perjalanan panjang PMKRI hingga mencapai usia 75 tahun pada tahun ini.Tentu usia yang tidak muda lagi ini bisa terjadi berkat konsistensi kaderisasi dan perjuangan yang dilakukan oleh PMKRI di tingkat Cabang.

Oleh karena itu, jenjang pembinaan PMKRI harus benar-benar diperhatikan baik pembinaan formal berjenjang maupun pembinaan nonformal dan Informal,”tutur nya

Sementara Yulius Lere selaku Ketua Presidium Demisioner PMKRI Cabang Tambolaka dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan terutama mengenai sikap PMKRI dan Negara Indonesia pada umumnya dan terkhususnya Sumba Barat Daya yang akan menyambut kontestasi kepemimpinan yakni Pemilihan Presiden dan kepala daerah tahun 2024 mendatang.

Indonesia secara umum dan SBD terkhususnya di tahun politik seperti ini,akan banyak bermunculan kelompok-kelompok yang ingin melanggengkan kepentingannya masing-masing.

Kelompok ini akan menghalalkan berbagai cara, seperti membangun opini-opini hoax demi menarik simpati publik sampai memproduksi isu SARA yang sangat berefek pada semangat persatuan kita.Saya5 berharap hal ini tidak terjadi, karena hal itu kurang pas akan menciptakan garis demarkasi diantara masyarakat kita yang5 majemuk.

Dengan keadaan seperti ini PMKRI harus bersikap netral dan konsisten terhadap visi dan misi pergerakannya.PMKRI tidak boleh terjebak dalam opini-opini hoax yang mencederai semangat persatuan. Yang harus kita bangun adalah tetap memperjuangkan semangat persatuan.

Banyaknya isu SARA di Indonesia dan SBD saat ini seharusnya menarik kesadaran mahasiswa dan umat Katolik untuk mulai membangun sikap solidaritas dan moralitas publik dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan di Indonesia.

Umat katolik dari segi kuantitas memanglah sedikit dan SBD umat katolik sebagai mayoritas dan segi kualitas membangun negara kita tidak diragukan, perjuangan kita berat karena di dalam memperjuangkan persatuan, kita juga berhadapan dengan gerakan kelompok-kelompok radikal dan fundamentalis agama.Di sinilah peran PMKRI hadir sebagai pemersatu,menyebarkan nilai-nilai kebhinekaan yang merupakan kekuatan dan kekayaan bangsa kita sejak dahulu.

Saya juga berpesan kepada DPC yang baru,sebagai organisasi pembinaan dan perjuangan,PMKRI harus tetap konsisten melakukan proses kaderisasi dan harus membenahi diri dengan konteks dan tantangan zaman.

Komitmen untuk agenda ke depanya untuk tetap memperkuat kapasitas setiap kader berupa kegiatan yang bersifat edukatif,”dan juga Kader PMKRI tetap menjadi mitra kritis pemerintah dalam mengkritisi segala kebijakan yang bersifat kontra dengan rakyat.

Prinsipnya PMKRI hadir membela orang-orang tertindas.Perlu diketahui pergerakan PMKRI itu tetap mengedepankan independensi,tetap bergerak di bawah payung idealisme,”harapan Yulius

Disampaikan Ketua Presidium PMKRI cab.Tambolaka yang baru di Lantik Agustinus Sairi Kii,Bahwa PMKRI sebagai organisasi pembina dan pengkaderan,yang selalu di bingkai tiga benang merah yaitu’Kristianitas,intelektualitas dan fratenitas yang di satukan dan visi-misi.

Perjuangan,maka PMKRI harus terus terlibat dalam perpihak kepada kaum-kaum yang tertindas,demi mewujudkan keadilan sosial dan persaudaraan sejati.

Pada kesempatan ini juga saya mengajak teman-teman untuk selalu pro aktif dalam perhimpunan ini,agar kedepan wadah ini bisa melahirkan kader-kader yang berpotensi berguna dan berdaya sain untuk gereja dan tanah air,”pungkasnya

Camat Loura SBD Yengo Tanda Kawi mengatakan,Dengan pergantian ketua ini juga dengan antosias pemimpin baru,bahkan pemimpin lama dengan5 kader-kadernya sangat bagus,asal eksis menjadi pemuda Katolik yang tangguh,dan tidak terlibat dalam hal yang merugikan negara,seperti korupsi,dukung mendukung atas nama agama,suku,keluarga,tapi justru bertentangan dengan iman katolik.

Iman katolik harus yakin bahwa harus terang kristus,menerangi yang terang,memperjuangkan keadilan,kejujuran dan membatu orang-orang miskin.

Harapan saya kedepan untuk PMKRI salah satu penentu juga dalam pengambilan-pengambilan keputusan politik,”jelas Yengo Tenda

(Martha/MHP)

Pos terkait