Polda Banten Hadiri Pengukuran Indeks Kesiapan Aparatur Pemerintahan Dalam Penanggulangan Terorisme

Polda Banten Hadiri Pengukuran Indeks Kesiapan Aparatur Pemerintahan Dalam Penanggulangan Terorisme

 

Bacaan Lainnya

Mediahumaspolri.com || Serang

Polda Banten Hadiri Pengukuran Indeks Kesiapan Aparatur Pemerintahan dalam Penanggulangan Terorisme (IKAP) di wilayah Provinsi Banten di ruang Crisis Center Biroops pada Selasa (08/11).

Kegiatan ini dihadiri Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT Brigjen Pol Wawan Ridwan didampingi Wakapolda Banten Brigjen Pol Drs. Ery Nursatari didampingi Karoops Polda Banten Kombes Pol Dedi Suhartono serta peserta kegiatan.

Dalam sambutannya Ery mengatakan

“Dalam kegiatan ini tolong disimak dan dipelajari dengan baik, karena kita sebagai Polri harus tau tentang terorisme, dan kita tidak boleh apatis tentang hal seperti ini,” kata Ery.

Dikatakan Wawan Ridwan tujuan BNPT melakukan indeks kesiapan pengukuran kesiapan aparatur pemerintah dalam rangka untuk mengetahui informasi sejauh mana kesiapan aparatur yang ada di wilayah, dalam rangka khususnya upaya penanggulangan radikalisme dan terorisme sehingga mendapatkan masukan-masukan, “Tentu saja sebagai bahan kami untuk melakukan tindak lanjut, kira-kira apa saja nanti yang akan BNPT lakukan baik itu untuk peningkatan kemampuan dalam penanggulangan, maupun dalam rangka upaya pencegahan baik itu radikalisme penyebaran radikalisme maupun terorisme,” kata Wawan.

Berdasarkan indeks terorisme lebih lanjut Wawan Ridwan menyebutkan, lantaran ada beberapa indikator yang pihaknya buat Kabupaten Serang memang masuk dalam indeks tersebut. Artinya bukan berarti ancaman terorisme itu yang memang akan nyata, “Akan tetapi ada beberapa indikator yang kami buat sehingga masuk kategori, itu kategorinya masuk mungkin ada beberapa mantan terorisme kemudian dari sini ada tempat-tempat para pelaku yang bersembunyi dan sebagainya itu sebagai indikator salah satu saja,” jelas Wawan.

Terakhir Wawan Ridwan menjelaskan tidak menyebutkan tempat atau organisasi tempat bersembunyi teroris atau penyebaran radikalisme. “Relatif kadang-kadang mereka mungkin bersembunyi secara mandiri, atau juga ada kelompok-kelompok memang bisa melindungi mereka sehingga menyamarkan mereka. Tapi Insya Allah, dalam pemantauan khususnya BNPT maupun dari aparat Densus 88 Terorisme,” tutup Wawan.

 

Asep Dedi Mulyadi – MHP

 

Pos terkait