Polda Maluku Gelar Dialog Terkait Kemacetan Lalin di Ambon

Polda Maluku Gelar Dialog Terkait Kemacetan Lalin di Ambon

Media Humas Polri || Maluku 01/07/2022

Bacaan Lainnya

Kepolisian Daerah Maluku menggelar dialog publik membahas tentang kemacetan lalu lintas (lalin) di kota Ambon, Senin (1/8/2022).

Kegiatan yang digelar di kantor RRI Ambon ini menghadirkan narasumber yakni Plt Wali kota Ambon Drs. Bodewin Wattimena, Pakar Transportasi Maluku Prof Dr. Ir Marcus Tukan ST.MT, Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon Robert Sapulete ST.MT dan Ps. Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Maluku Kompol Moses Alfons.

Menjawab pertanyaan penyebab utama masalah kemacetan di kota Ambon, Plt Wali kota Ambon, Bodewin Wattimena, mengatakan hal itu terjadi karena volume kendaraan setiap hari mengalami peningkatan. Peningkatan volume kendaraan terjadi tidak diimbangi dengan perluasan ruas jalan. Ini juga diperparah dengan sopir kendaraan umum yang tidak patuh terhadap aturan lalulintas yang ada.

“Jadi solusi untuk masalah kemacetan di kota Ambon ini hanya dengan membangun jalan baru dan hal ini akan kita siapkan dengan dokumen pendukung baik amdal dan sebagiannya,” kata Wali kota.

Wali kota Ambon memberikan apresiasi kepada Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs Lotharia Latif SH.,M.Hum yang telah berinisiatif mengadakan pertemuan untuk membahas persoalan tersebut.

“Kami berterima kasih kasih kepada Kapolda Maluku atas inisiatif beliau yang mana telah mengadakan pertemuan bersama semua pihak dan unsur terkait pada beberapa waktu yang lalu untuk membahas masalah kemacetan di kota Ambon ini dan dengan demikian harapan kami semua rencana untuk penyelesaian masalah kemacetan ini menjadi nyata dan terlaksana,” ucapnya.

Ia mengungkapkan persoalan transportasi bukan saja harus terfokus di pusat kota, tetapi juga dapat menyiapkan terminal baru di luar kota agar tidak terjadi penumpukan.

“Kita harus membangun terminal baru di luar kota sehingga kendaraan luar kota tidak menumpuk di pusat kota dan dengan adanya terminal dan pasar baru yang cukup baik akan meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di luar kota,” ujarnya.

Ia berharap persoalan kemacetan di kota Ambon dapat menjadi perhatian bersama dari semua pihak. Sebab, masalah ini bukan saja menjadi tanggung jawab pihak lalu lintas.

“Jadi persoalan kemacetan ini bukan saja tanggung jawab pihak lalu lintas namun juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan semua unsur terkait, dan saya mau sampaikan jika kita semua tertib berlalulintas maka arus lalu lintas akan lancar,” ucapnya.

Senada dengan Wali kota, Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robert Sapulette, menambahkan, kemacetan di kota Ambon terjadi karena beberapa persoalan yang dihadapi. Seperti pengemudi yang tidak tertib, para pedangang di pasar Mardika yang berjualan hingga badan jalan, dan adanya arus kendaraan keluar masuk kawasan Batu Merah Dalam.

“Kami bersama unsur terkait melalui pertemuan bersama berencana selain pembangunan flyover dan underpas, kami juga berencana akan membangun jalan layang dan semua ini merupakan harapan kita bersama untuk menyelesaikan masalah kemacetan di kota Ambon,” kata dia.

Mengenai pengaturan lalu lintas di kawasan rawan kemacetan, Ps Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Maluku, Kompol Moses Alfons, mengaku telah melaksanakan penanganannya secara maksimal.

“Personel kami sudah maksimal di lapangan namun memang kendala lain yaitu karena ruas jalan utama yang tidak ada penambahan sementara volume kendaraan setiap harinya bertambah,” ungkapnya.

Alfons juga mengatakan Polda Maluku bersama unsur terkait sudah sepakat dan berencana akan membangun flyover atau underpas di beberapa titik di Kota Ambon. Ini agar dapat mengurai kemacetan yang ada saat ini.

“Kami juga mau sampaikan pada kesempatan ini bahwa kami akan menindak tegas setiap pengendara ranmor yang melawan arus lalu lintas karena melawan arus ini selain dapat membuat macet juga sangat membahayakan dirinya dan pengendara lain,” tegasnya.

Terkait persoalan kemacetan di kota Ambon, pakar transportasi di Maluku, Prof Marcus Tukan, mengatakan, kemacetan di kota Ambon lebih pada situasional di saat tertentu dan harus ada rekayasa.

“Jadi harus ada alternatif untuk jangka panjang yaitu membangun jalan layang dan semua mobil dari luar kota Ambon harus benar-benar diatur karena jika tidak ditangani dengan baik maka akan memunculkan masalah baru di lapangan seperti perkelahian dan sebagainya,” ucapnya.

Di sisi lain, ia mengaku masih banyak aparatur negara kita di kota Ambon yang belum memberikan contoh berlalulintas dengan baik dan ini sangat disesalkan.

“Saya pikir kalau kita mau menghimbau masyarakat maka aparat pemerintah harus benar-benar tertib dulu dalam berlalulintas sebelum kita melangkah pada solusi alternatif lain dalam menuntaskan kemacetan ini,” tegasnya.

Ia juga berharap semua komponen yang ada bersama pemerintah daerah dapat bersinergi dalam peyelesaian masalah kemacetan yang terjadi saat ini.

(SGH)

Pos terkait