Polisi Olah TKP Penemuan Mayat Di Utan
Media Humas Polri || Sumbawa Besar, NTB-
Sudah tiga hari Joko Margono, (48), Seorang warga Dusun Penyorong, Desa Labuhan Bajo, Kecamatan Utan, Kab Sumbawa, NTB, tidak kelihatan. Hal ini membuat tetangganya curiga.
Warga melihat Joko terakhir tiga hari sebelumnya. Sejak itu, Joko tidak terlihat lagi. Sementara rumahnya dalam keadaan gelap. Lampu penerang tidak pernah menyala.
Karena curiga, tetangganya, Nayib Sanjaya, 22 tahun, yang juga keponakannya, sekitar pukul 22.00 Rabu, (27/4/22) mengecek korban ke rumahnya.
Saat mencoba masuk, semua pintu rumah tertutup. Nayib kemudian memanjat masuk dari jendela. Saat itulah, Nayib melihat korban telah terlentang tidak bergerak di samping meja tempat kerja korban memperbaiki alat elektronik.
Selanjutnya Nayib memberitahu kejadian tersebut kepada ketua RT Hasan Basri dan ketua RW M.Yusuf, untuk membuka pintu rumah korban. Selanjutnya kejadian ini dilaporkan ke Polsek Utan.
Kepala Seksi Humas Polres Sumbawa AKP Sumardi, S.Sos. mengatakan, setelah mendapat laporan, Kapolsek Utan Iptu M.Yusuf langsung memimpin anggotanya ke lokasi. Polisi kemudian melakukan olah TKP dan menghubungi tim Inavis Polres Sumbawa. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Utan untuk dilakukan visum.
AKP Sumardi mengatakan, dari kesaksian tetangga korban, bahwa dirinya masih melihat korban beraktifitas menyiram bunga-bunga depan rumah pada hari senin Sore dan setelah itu saksi tidak melihat korban kembali hingga korban ditemukan telah meninggal Dunia.
Dari hasil pemeriksaan tubuh bagian luar di TKP oleh dr. Made Laya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Almarhum. Diperkirakan korban telah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan.
“Dari analisa sementara almarhum meninggal diduga akibat sesak nafas. Mengingat korban memiliki riwayat sesak nafas. Korban juga sering mengkonsumsi obat sesak Nafas,” kata Sumardi.
Bahkan keterangan tetangga korban, korban sering membeli obat Neo Nafasin di apotek. Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban, dokter mengatakan harus dilakukan autopsi menyeluruh.
Terkait hal ini, Keluarga korban yang diwakili Sri Rejeki kakak Almarhum, menolak dilakukan otopsi. Keluarga korban sudah ikhlas dan menerima kematian Almarhum.
(Red – MHP)