Media Humas Polri // Labuhanbatu Selatan
Polres Labuhanbatu Selatan bersama aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kelurahan dan Kecamatan menyalurkan bantuan penanggulangan bencana alam banjir di Desa Tanjung Medan Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan Propinsi Sumatera Utara, Rabu (3/1/2024).
Bantuan ini merupakan respons terhadap bencana banjir yang terjadi pada 27 Desember 2023 di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Kampung Rakyat yang disebabkan meluapnya sungai Barumun akibat tingginya curah hujan.
Kronologis kejadian mencatat ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter di pemukiman dan jalan raya. Puncak banjir terjadi pada 1 Januari 2024. Data kondisi banjir mencatat 1500 Kepala Keluarga (KK) terdampak, 10 sekolah, 15 masjid dan musholla, serta satu kantor desa. Sayangnya, pada tanggal 2 Januari 2024, terjadi korban tenggelam seorang anak perempuan bernama UPIK KALISA NASUTION (Pr/1,8 tahun) di Dusun Ranto Kapal Desa Tanjung Mulia.
Warga yang terdampak sebagian mengungsi mandiri, dan kondisi permukaan air sudah surut 50 cm, namun masih berpotensi meninggi karena curah hujan yang masih terjadi.
Polres Labuhanbatu Selatan, dipimpin oleh Kasat Samapta AKP Zulkifli turut serta dalam kegiatan ini bersama Polsek Kampung Rakyat, BPBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan perangkat Desa/Kecamatan. Langkah-langkah yang diambil mencakup memberikan himbauan kepada warga untuk mencari tempat aman, membantu distribusi obat-obatan, sembako, serta pendirian tenda posko.
Dampak dari bencana banjir ini meliputi akses jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor, mengganggu aktivitas masyarakat, dan meningkatkan kebutuhan warga akan sembako dan obat-obatan.
Catatan penting mencatat bahwa kondisi permukaan air masih berpotensi bertambah tinggi akibat curah hujan.
Sejak 1 Januari 2024, aliran listrik dan sinyal seluler didaerah tersebut padam, menambah kesulitan dalam penanganan bencana ini.
Situasi ini memperlihatkan bahwa bencana banjir di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Kampung Rakyat berpotensi berlangsung selama 1 hingga 2 bulan, seperti yang tercatat dalam sejarah bencana di wilayah tersebut. ( M.Y.K.Simanjuntak )