PPWI Langsa : Komunikasi Humas Pemko Langsa dengan Wartawan Buruk
Media Humas Polri.com – LANGSA | Humas Pemko Langsa dituding pilih kasih terhadap wartawan dan sebagian besar media yang ada dalam wilayah kerjanya.
Gaya komunikasi yang buruk seperti ini telah berlangsung lama, bahkan pejabat yang seharusnya menjadi motor sebagai penghubung antara pemerintah daerah dengan awak media ini malah terbilang alergi, serta tidak harmonis terhadap banyak media yang ada di Kota Langsa.
“Ini bukan opini, tapi merupakan fakta yang sangat kontras dari pengamatan yang selama ini terjadi di Langsa,” ungkap Sayed Zahirsyah Al Mahdaly, Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) DPC Langsa, yang juga pimpinan Redaksi Media Atjeh Update, Selasa (08/03/2022).
Menurutnya lagi, kondisi ini tentunya sangat berpengaruh terhadap buruknya hubungan eksekutif dengan awak media yang notabene merasa tidak pernah mendapat perhatian, dan tak terjalin hubungan baik dengan corong pemerintah tersebut. Terlebih hanya media tertentu dan bahkan hanya wartawan tertentu saja yang mau dljadikan kawan oleh humas pemko.
Wajar saja jika kemudian mayoritas daripada media dan para pekerjanya merasa kecewa dengan gaya kerja humas yang sangat pilih kasih tersebut.
PPWI sendiri sebagai salah satu organisasi jurnalis, memandang pemko Langsa melalui humasnya perlu segera memperbaiki diri dan membenahi gaya-gaya lama yang tidak ramah seperti ini.
“Pemko Langsa ini sukanya cuma berita “Diabetes” yang ditulis oleh media bantah dan corong “Pelat Merah” saja, jika ada berita-berita yang mengkritik meskipun itu kritikan yang konstruktif dan positif, maka pasti akan di black list, alias akan dimusuhi,” jelas Ketua PPWI Langsa ini.
Bahkan jika ada pemberitaan yang tak sesuai selera meski sebagai penyeimbang oleh media diluar “ring” pemko, maka akan segera muncul media “Bantah” seperti sudah terstruktur dengan tombol khusus yang setiap saat siap menyerang pribadi dan pengkritik di media itu dengan bantahan-bantahan yang konyol dan tidak beretika seperti kerjaan para buzzer.
Ia pun menambahkan, selama ini pihaknya tidak pernah mendengar ada upaya dari pihak humas untuk menciptakan suatu forum, ataupun temu rekan-rekan pers dalam rangka temu pers ataupun sekedar coffee morning sebagai upaya menjalin silaturrahmi dan komukasi dua arah dengan awak media. Karena hal ini dipandang perlu agar terjalin hubungan yang harmonis antara pemko dan wartawan. Hingga segala informasi dan perkembangan yang ada tersampaikan secara faktual dan objektif sejauh tidak membatasi ruang gerak wartawan.
Teranyar, dalam forum penguatan kapasitas insan pers yang digelar oleh BNN Kota Langsa, pada hari Senin (07/03/2022), bertempat di aula hotel Kartika Langsa. Dimana dalam kesempatan itu pihak BNN mendapuk M. Husin, Kadis Kominfo kota Langsa sebagai aqlah satu narasumber. Dalam pemaparannya Kadiskominfo mengatakan bahwa selama dirinya menjabat sebagai Kabag Humas pemko Langsa punya hubungan baik dengan semua wartawan.
Sontak saja, pernyataan yang bersangkutan langsung menui protes keras dari seluruh wartawan yang berjumlah 30 an orang yang menjadi peserta saat itu karena menganggap yang bersangkutan telah berbohong. Dan akhirnya Kadiskominfo itupun tak kelihatan lagi dan pergi begitu saja meninggalkan forum.
Bukan tanpa alasan, sikap kecewa ini secara spontanitas muncul olehkarena mayoritas wartawan yang ada selama ini merasa tidak pernah diperlakukan dengan adil, dan bahkan cenderung dikucilkan. “Bohong, jangankan kami diperhatikan, ketemu dengan kami saja bapak tak mau,” demikian ucap salah satu wartawan senior kota Langsa yang turut hadir saat itu.
Itulah salah satu contoh buruk hubungan antara humas pemko Langsa dengan mayoritas wartawan dalam rentang waktu yang cukup panjang. Jika tak mau dibilang terlambat, tapi upaya untuk memperbaiki hubungan iini sepertinya sudah sulit untuk dilakukan, terlebih menjelang berakhirnya periode walikota ini yang hanya tinggal hitungan bulan saja.
(Tri/Marhedi)