Media Humas Polri || Sragen
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meninjau perbaikan di ruas jalan Solo – Gemolong (Sragen) – Purwodadi yang tepatnya berada di simpang empat Kalijambe, Sragen.
Kehadiran orang nomor satu di Indonesia itu disambut oleh ratusan warga setempat hingga pelajar yang sudah menanti sejak pukul 07.00 WIB.
Tampak sejumlah warga yang membawa beberapa spanduk bertuliskan “Dalanku alus iki mergo Pak Jokowi” dan “Matur suwun Bapak Presiden RI”.
Dalam tinjauannya itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan jajaran Forkopimda Sragen.
Dari data rekontruksi jalan, nilai kontrak perbaikan jalan Solo-Purwodadi tersebut senilai Rp 97,4 miliar.
Presiden Jokowi tiba pada pukul 10.10 WIB, bersama dengan cucu pertamanya Jan Ethes Srinarendra, langsung mendapatkan sejumlah paparan terkait progres pekerjaan dan kwalitas rekontruksi Jalan Solo-Sragen- Purwodadi sepanjang 8,7 Kilometer, dengan proses fisik 54,4 Kilometer.
Tampak Presiden Jokowi, juga melakukan pengecekan terhadap ketebalan cor beton yang mencapai 35 centimeter, yang terletak di Perempatan Kalijambe, depan Gapura Desa Kalimacan, Kalijambe.
“Seperti yang saya lihat di Provinsi-provinsi yang lain ini. Kita ingin perbaiki percepatan utamanya jalan-jalan provinsi, jalan-jalan kabupaten, jalan-jalan kota di seluruh tanah air. Sudah berjalan sehingga perlu cek kelapangan. Minggu-minggu, diajak Pak Gubernur lihat lapangan,” ungkap Presiden.
Presiden Republik Indonesia asal Solo itu menjelaskan kerusakan jalan Solo – Purwodadi wilayah Kalijambe tersebut memang sejak dulu kerusakan cukup memprihatinkan, bahkan Ia mengaku setiap hari melewati jalan tersebut.
Namun, khusus jalan yang sering dilaluinya semasa kecil itu, memang perlu dilakukan perbaikan dengan konstruksi yang lebih baik karena tanahnya labil.
“Memang khusus jalan ini saya sejak kecil setiap hari saya lewat jalan ini, jalan ini ngak pernah beres, tapi sekarang kalau konstruksi seperti ini 2 kali lebih mahal saya kira pemakaian bisa lebih 10 tahun, kalau pakai aspal 2 tahun ngak beres lagi,” ucap Presiden.
Terpisah, Bupati Yuni mengatakan untuk manfaat perbaikan jalan Solo-Purwodadi ini bisa meningkatkan konektivitas antar daerah dan meningkatkan kemantapan jalan.
“Alhamdulillah, Sragen mendapatkan inpres dan ada beberapa usulan yang dulu sempat disampaikan,” ungkap Bupati.
Sebagai informasi, untuk pengerjaan rekontruksi jalan Solo-Purwodadi ini dimulai pada 14 Desember 2022 dan akhir kontrak pada 14 Desember 2023. Untuk total penangan sepanjang 8,7 kilometer. Dengan progres pekerjaan fisik saat ini mencapai 54,4 persen. (Jiyanto)