PT KARYA DULUR SAROHA PERUSAK JALAN UMUM
Mediahumaspolri.com – Tapanuli Utara
PT Karya Dulur Saroha yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang proyek jaringan pipa transmisi diduga sebagai biang dalam perusak jalan jalan umum Taput di kecamatan Sipoholon sampai KecamatanTarutung.
Hal itu dapat terlihat dengan kondisi jalan di lokasi dekat rumah dinas Bupati Taput yang sudah dalam kondisi rusak berat akibat digali alat berat proyek jaringan transmisi air baku Tarutung yang tidak profesional, Kamis 2/12.
Bahkan ironisnya jalan hotmix dan drainase baru dibangun di lokasi RSU kota Tarutung turut juga dibelah, padahal diketahui akses jalan ini setiap harinya wajib dilintasi keluarga pasien dan seringnya ambulance terjebak sampai terperosok.
Inikan aneh jalan yang dihotmix mulai dari Kecamatan Sipoholon sampai Kecamatan Tarutung yang menggunakan uang rakyat malah dirusaki kontraktor dijadikan akses proyek perpipaan untuk memperkaya perusahaan PT Karya Dulur Saroha.
Akibat penyalahgunaan fasilitas jalan tersebut terbukti bahwa seluruh jalan yang digali PT Karya Dulur Saroha menjadi rusak berat ditambah lagi debu dan jalan yang becek ditimbulkan oleh aktivitas penggalian yang dirasakan warga setempat juga anak sekolah yang melintas.
Ditemukan, jalan yang dirusak memang sudah ada yang diperbaiki namun hanya tambal sulam saja, karena hanya disemen manual, Kadis PUPR Taput Dalan Simajuntak dikonfirmasi akibat pengrusakan jalan Kabupaten “Bah, akan dicor semen si rekanan itu” terkesan kurang peduli, kenyataanya manual.
Terkait kondisi tersebut instansi yang menaungi proyek ini yakni Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai II SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera Utara II Prov Sumut bersama Dinas Perkim Taput.
Ditempat terpisah ketua Lembaga pemantauan pengawasan pembangunan Sumatera Utara (LP3SU) Sahala Saragi Mengancam akan menyurati menteri PUPR terkait kondisi jalan hancur diakibatkan proyek jaringan pipa transmisi APBN 2021.
Dalam surat yang kami kirimkan itu, “kami LP3SU meminta agar proyek perpipaan ini segera dihentikan karena selain merusak jalan juga dinilai sudah merugikan masyarakat ungkap Sahala yang lantang memperjuangkan hak rakyat.
Selain itu juga kata Sahala penggalian perpipaan jalan di kota Tarutung terindikasi adanya kongkalikong antara kontraktor dengan pihak BWS II Sumut juga pejabat Pemkab Taput sehingga pengrusakan berjalan lancar tanpa adanya tindakan kepada kontraktor nakal yang sengaja tidak mencantumkan pagu proyek.
ALAIN DELON