Kupang // Media Humas Polri.Com
Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, S.H, M.Hum bertekad bahwa penerimaan anggota Polri di polda NTT tahun 2023 ini dilakukan secara profesional dan bebas pungutan.
Keseriusan itu sudah terbukti dengan dipecatnya tiga oknum anggota Polri yang menjadi calo penerimaan anggota Polri tahun 2022 lalu. “Ada tiga oknum anggota yang kami pecat karena jadi calo. Salah satu nya adalah Polwan,” ujar Kapolda NTT, Jumat (28/4/2023) saat bertemu ribuan calon peserta penerimaan anggota Polri dan orang tua/wali.
Kapolda menegaskan kalau proses seleksi tidak dipungut biaya. “Jika ada yang pungut biaya dan minta sesuatu maka segera laporkan,” ajak Kapolda.
Ia menyebutkan kalau seluruh hasil tes langsung diumumkan secara transparan kepada peserta. Komitmen Polri saat ini, untuk merekrut anggota secara Bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BeTAH), clean and clear.
Bukti keseriusan ini maka proses seleksi melibatkan pengawas internal dari Itwasda dan Propam, serta pihak eksternal dari berbagai pihak.
“Polri tidak bekerja sendiri tapi libatkan pihak lain agar proses rekrutmen ini berjalan dengan baik,” tegasnya.
Polda NTT juga menyiapkan hotline pengaduan 082312430553. “Jika ada kecurangan maka laporkan pada saya dan akan kami proses,” harap Kapolda NTT.
Pada tahun 2022, ada tiga personil Polri yang terlibat sebagai calo casis Polri dan semuanya dipecat. Oknum anggota tersebut menjanjikan kelulusan dan memungut bayaran yang mencapai hingga Rp 1,2 miliar namun peserta tidak ada yang lulus. “Jangan pernah terbuai dengan bujukan dari siapapun baik pejabat dan anggota Polri. Jika ada transaksi maka itu merupakan penyuapan. Yang memberi dan menerima diproses,” ujar Kapolda.
Kapolda menegaskan agar masyarakat jangan percaya pihak yang mengiming-imingi kelulusan karena oknum tersebut hanya mengambil kesempatan.
“Siapkan anak dengan baik. Keluar uang untuk siapkan anak dengan baik bukan untuk menyogok. Dukung juga anak dengan doa,” pesan Kapolda kepada orang tua peserta penerimaan. (Ahmad)