Ribuan Warga Turut Hadiri Acara Attammu Taung Kampung Tamalalang

*Ribuan Warga Turut Hadiri Acara Attammu Taung Kampung Tamala’lang*

MEDIA HUMAS POLRI | GOWA

Bacaan Lainnya

Attammutaung atau Akaddo Bulo adalah tradisi dari warga Kampung Tama’la’lang yang termasuk dalam wilayah Desa Tamanyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kampung ini berjarak sekitar 10 Km dari ibukota Sulawesi Selatan, Makassar.

Akaddo bulo ini adalah salah satu tradisi yang mana warga kampung tamala’lang merayakan setiap tahun,

Bagi masyarakat setempat, tradisi Akaddo Bulo mengandung makna tersendiri, yakni ajang silaturahim warga dengan sanak keluarga. Dan memang tak sedikit warga atau kerabat yang tinggal jauh di luar kota atau bahkan luar pulau datang ke Tama’la’lang demi menghadiri acara ini.

Akaddo Bulo berupa campuran beras ketan dan santan yang dibungkus daun pisang dan dimasukkan ke dalam potongan bambu. Tabung-tabung bambu berukuran panjang 40 cm itu dimasak dengan cara dipanasi secara tegak mengelilingi perapian selama sekitar tiga jam sampai matang. Setelah selesai, bambu dibelah untuk mengeluarkan kaddo bulo yang telah matang dan siap disantap dengan taburan serundeng, yaitu parutan kelapa yang digoreng dengan berbagai bumbu.

Menurut keterangan salah satu toko masyarakat DG NARANG di saat di kompirmasi oleh salah satu awak media”
Tradisi akaddo bulo berawal dari zaman Raja Gowa ke-9, yakni I Matanre Karaeng Manguntungi Tumaparisi Kalonna, yang berkuasa pada tahun 1510 hingga 1546. Tradisi ini sempat terhenti saat Perang Makassar berkecamuk pada 1666 yang berlanjut dengan pendudukan Belanda hingga kemerdekaan pada 1945.

Tradisi akaddo bulo kembali dihidupkan setelah kemerdekaan Indonesia oleh Raja Gowa ke-36, sekaligus bupati pertama Kabupaten Gowa, Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Aidudin. Ia mengusulkan agar Akaddo Bulo dirangkaikan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI sebagai pesta rakya” jelasnya.

Beberapa pemerhati budaya turut berpartisipasi memeriahkan acara tammu taung ini hingga menarik ribuan perhatian warga untuk turut menyaksikan meriahnya acara akkaddo bulo.

Sanggar seni pelita taeng yang di pimpin oleh bapak Dg LAWA sangat menghibur masyarakat yang berkunjung di acara ini, dengan lantunan nada dan lagu lagu daerah makssar.

Selain itu perguruan silat IPS tamala’lang, perguruan silat Assigio dan perguruan silat Rajawali turut berpartisipasi menghibur masyarakat dan pengunjung yang hadir di acara itu, dengan berbagi keahlian jurus jurus gerakan yang di pertontongkan dari masing masing perguruan membuat perajalanan acara semakin meriah.

Jamaluddi Dg Samad memberi keterangan di saat di kompirmasi oleh awak media” Saya sangat berterimah kasih kepada teman teman penggiat dan pelestari budaya yang turut berpartisipasi di acara ini” tutupnya
( Zulf/ ISRAD DG BIJA ).

Pos terkait