Media Humas Polri // Semarang
Pemerintah Kota Semarang menggelar kirab budaya Dugderan menyambut Ramadhan 2023 dan HUT ke-476 Kota Semarang
Berbeda dari dua edisi sebelumnya saat pandemi, kirab budaya Dugderan tahun ini digelar lebih meriah pasca pandemi. Rangkaian acara digelar secara penuh tanpa ada pembatasan, dengan mengusung tema Simpul Penguatan Kemajemukan Budaya Menuju Pemulihan Ekonomi.
Ribuan orang mengikuti kirab budaya Dugderan 2023 dengan arak-arakan warak ngendog dan berbagai seni budaya, Selasa (21/03/2023).
Kirab budaya Dugderan dimulai pukul 13.00 WIB. Prosesi diawali di halaman Balai Kota oleh Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu yang berperan sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum.
Sementara, untuk rute kirab budaya Dugderan mulai berangkat dari Balai Kota, kemudian melintasi Jalan Pemuda, menuju Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman) dan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Prosesi Dugderan Semarang dilaksanakan selama dua hari. Dimulai pada hari Senin (20/03/2023) dengan karnaval yang diikuti para pelajar SMP di Kota Semarang, dan puncak acara berupa kirab budaya pada hari Selasa (21/03/2023).
Tradisi yang telah digelar sejak 1881 tersebut menjadi salah satu event pariwisata unggulan Kota Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadhan, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-476 Kota Semarang.
Terlihat ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Dugderan Semarang kali ini. Di mana pada tahun-tahun sebelumnya wali kota bertindak sebagai Kanjeng Raden Mas Arya Purbaningrat pimpin Kirab Dugderan Semarang.
Namun kali ini, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bertindak sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan rasa syukurnya atas penyelenggaraan Dugderan tahun 2023 ini.
“Alhamdulillah tahun ini Dugderan dilakukan secara penuh seperti saat sebelum pandemi lalu,” ungkap rasa syukur Wali Kota Semarang yang akrab disapa mbak Ita.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Semarang juga mengucapkan selamat memasuki bulan Ramadhan dan sangat bersyukur karena pasca pandemi sejumlah kegiatan dapat dilaksanakan tanpa pembatasan.
“Semua kegiatan bisa sepenuhnya dijalani. Ibadah sudah 100%, Alhamdulillah sudah bisa diadakan di masjid, mushola, langgar,” ucapnya
Meski demikian, pihaknya tetap berpesan kepada warga Kota Semarang untuk dapat menyesuaikan dengan protokol kesehatan.
“Kami menghimbau tetap mewujudkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, kalau di tempat ramai ya tetap pakai masker,” terangnya
Mbak Ita menekankan pada intinya agar warga bisa menjaga diri di masing-masing kegiatan.
Selain itu, Mbak Ita meminta kepada warga agar tidak melaksanakan buka ataupun sahur bersama di jalan raya. Dirinya menegaskan pihaknya akan menyediakan tempat-tempat untuk kegiatan tersebut.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar dalam melaksanakan kegiatan buka dan sahur bersama harus sesuai dengan titik-titik lokasi yang ditentukan Pemkot Semarang. Tidak dilakukan di jalanan, karena sudah ada Peraturan Wali Kota yang melarang itu,” jelasnya.
Antusiasme warga masyarakat untuk menyaksikan pawai Dugderan Semarang juga terlihat di Masjid Agung Kauman Semarang dan Masjid Agung Jawa Tengah. (Marhen)