Satgas Madago Raya Persempit Ruang Gerak Radikalisme Melalui Patroli Jalur Klasik di Poso
Media Humas Polri|| Poso
Dalam upaya mempersempit ruang gerak kelompok radikalisme dan intoleran, Tim Alfa 1 dari Satgas III Preventif Ops Madago Raya melaksanakan patroli jalur klasik di wilayah Maetangi hingga Kampung Maros dan Uwelempe di Kabupaten Poso, Minggu (22/9/2024).
Patroli jalur klasik ini merupakan bagian dari strategi preventif yang dijalankan oleh Tim Alfa 1 dipimpin oleh Bripka Alfrits F. Binuni selama operasi berlangsung.
Tujuannya adalah untuk memantau dan memastikan tidak adanya aktivitas kelompok radikalisme dan intoleran yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Patroli akan dilaksanakan secara berkelanjutan selama 7 hingga 10 hari, dengan tim yang bergantian agar pengawasan tetap intensif dan efektif.
Menurut Kaposko Operasi Madago Raya, Kompol Robi Utomo menyampaikan, bahwa wilayah patroli ini dipilih karena dianggap sebagai jalur potensial bagi pergerakan kelompok yang menjadi target operasi.
“Kami berupaya untuk mempersempit ruang gerak mereka dan memberikan rasa aman bagi masyarakat di sekitar wilayah Maetangi, Maros, dan Uwelempe,” ujar Kompol Robi Utomo.
Kompol Robi Utomo juga menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polri melalui Ops Madago Raya untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas) tetap kondusif, terutama menjelang berbagai agenda penting di Sulawesi Tengah.
“Tim patroli juga memastikan akan terus melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat setempat guna meningkatkan kewaspadaan dan memberikan pemahaman terkait bahaya paham radikal dan intoleran,” ungkapnya.
Kaposko Ops Madago Raya menyampaikan apresiasi terhadap kinerja tim di lapangan. Patroli jalur klasik ini adalah salah satu upaya konkret kami dalam menjaga wilayah dari ancaman radikalisme dan intoleransi.
“Satgas Madago Raya terus berkomitmen untuk memastikan bahwa wilayah operasi tetap aman. Kami mengajak masyarakat untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dalam memberikan informasi dan menjaga lingkungan mereka dari paham radikal. Keterlibatan masyarakat aktif sangat diperlukan guna menjaga stabilitas keamanan, terutama menjelang agenda-agenda penting yang akan datang,” pungkasnya.(Eferdi)