*Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty Bersama RSUD Temenggung Gergaji Berantas Malaria*
Media Humas Polri || Entikong
Malaria telah lama menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan itu Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty Bekerja sama dengan RSUD Temenggung Gergaji Berantas Malaria dengan diadakannya Screening Malaria/Penjangkauan Pemeriksaan Malaria terhadap seluruh prajurit Satgas Pamtas Yonif 645/Gty dan Termasuk prajurit Tentera Diraja Malaysia (TDM), bertempat di Makotis Gabma Entikong, Kec. Entikong, Kab. Sanggau. Kamis, (18/08/2022).
Hal ini Disampaikan Dansatgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty, dalam keterangannya dan sekaligus kegiatan Screening Malaria ini di buka langsung oleh Dansatgas, di Ruang Pendopo Makotis Gabma Entikong.
Dansatgas Mengatakan, bahwa seluruh prajurit Satgas Pamtas Yonif 645/Gty dan termasuk yang baru bergabung prajurit Tentera Diraja Malaysia (TDM) harus sehat dan terhindar dari Penyakit Malaria, Malaria telah lama menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Oleh karenanya Kami Satgas Pamtas bekerja sama dengan RSUD Temenggung Gergaji Berantas Malaria dengan melaksanakan Screening Malaria dalam waktu 3 (tiga) hari kedepan tanggal 18-20 Agustus 2022 yang diadakan di Makotis Kami. Ujar Dansatgas
Direktur RSUD Temanggung Gergaji, Dr. Hidayat Samiaji mengatakan Penyakit Malaria merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk di daerah perbatasan oleh karena itu dalam rangka memeriahkan Kemerdekaan RI Ke-77 RSUD Temanggung Gergaji bekerjasama dengan Satgas Pamtas akan melaksanakan kegiatan penanggulangan malaria di lingkungan TNI selama 3 (tiga) kedepan Khususnya Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Satgas Pamtas Yonif 645/Gty di perbatasan RI-MLY di Kabupaten Sanggau, Adapun yang dilakukan yakni melalui kegiatan preventif pemeriksaan malaria dengan menggunakan test diagnostik cepat (RDT) Rapid Diagnostik Test.
Malaria merupakan penyakit yang mudah menyebar melalui gigitan nyamuk dan bisa berakibat fatal jika tidak langsung ditangani. Meski bisa dicegah dan disembuhkan, penyakit ini juga dapat menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, bahkan kematian.
Dokter Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Letda Ckm dr. Arraniri mengatakan, Pada dasarnya malaria merupakan penyakit yang disebabkan parasit Plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina terinfeksi. Gejala awal dari malaria adalah demam, sakit kepala, dan menggigil kedinginan, biasanya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk, Parasit dapat menyebabkan infeksi dan menghancurkan sel darah merah. Jika tidak diobati sesegera mungkin, malaria dapat berkembang menjadi penyakit parah dan berisiko besar pada kematian. Ujar Dokter Satgas
Pen Satgas Pamtas Yonif 645/GTY
( Khairul.S/Trisyanto )