Media Humas Polri || Salatiga
Sebanyak 250 orang Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PPKS) dari Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Salatiga berkumpul dan menerima Bimbingan Teknis Pendataan dan Validasi Data JKN dan DTKS tahun 2023 di Ruang Kaloka, Gedung Sekda Lantai 4, Rabu (12/07/2023).
Dalam kesempatan ini, Penjabat(Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi hadir dan memberikan pengarahan tentang bagaimana menyikapi kepada kondisi yang ada di lapangan. Sehingga data dan kondisi riil di lapangan bisa selalu di cek dengan benar.
“Hari ini bertemu dengan tahap kedua terkait validasi data JKS. Kali ini yang ikut adalah kader yang ada di wilayah, ada di lingkungan RT/RW dan kelurahan untuk menajamkan dan juga merawat dan hal-hal yang harus dilakukan untuk mensikapi kondisi di lapangan baik sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Sinoeng.
Dirinya mengatakan bahwa kanal-kanal komunikasi yang ada di wilayah harus ada dan perlu ditingkatkan. Hal ini penting untuk memberikan laporan terkait data dan kondisi masyarakat yang di lingkungannya.
“Maka kanal komunikasi dan periodisasi terhadap validasi itu tetap dipenuhi untuk penyikapan nanti saat di lapangan pasca validasi ada hal-hal yang emergency dapat langsung dilaporkan sehingga negara dapat hadir untuk mengatasi hal tersebut,” imbuhnya.
Harapan ini, tentu saja terlihat dari sebuah komitmen, keceriaan dan komunikasi yang mereka bangun dan hal ini akan kita dorong terus menerus.
“Kita akan terus rawat, dan Dinsos telah mengambil langkah itu dengan melakukan lintas koordinasi misal dengan Dinkes, Dukcapil atau dengan RSUD dan pihak lain sesuai dengan realitas kondisi yang ada di lapangan. Sehingga kondisi masyarakat akan cepat terpantau,” ujar Sinoeng.,
Namun, Menurut Sinoeng apabila di lapangan masih menjumpai warga uang belum memahami tentang pendataan maka para kader tadi harus tetap bersikap dan membangun komunikasi dengan baik.
“Jika mendapati anggota masyarakat yang belum memahami tentang pendataan, maka sikap yang harus dilakukan adalah tetap bersikap humanis dengan pendekatan yang lebih lembut dan mengedepankan komunikasi persuasif,”pungkasnya. (Jiyanto)