*Sedekah Bumi Sumur Pitu,Tradisi Masyarakat Desa Bakalan*
Bojonegoro || Media Humas Polri
Tradisi sedekah bumi merupakan perwujudan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan .
Sedekah bumi juga diartikan sebagai sarana memanjatkan doa,agar selalu diberikan keselamatan dan dijauhkan dari bencana.Acara sedekah bumi ini diadakan oleh Pemerintah Desa Bakalan ,Kecamatan Kapas,Kabupaten Bojonegoro,Jawa Timur.(Rabu,13/09/2023)
Sebelum acara sedekah bumi dimulai terlebih dahulu dihibur Langen Tayup,yang identik dengan tembang Jawa.
Kades Bakalan H Listiyono, S.Sos. dalam sambutannya menyampaikan,tradisi sedekah bumi dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmat akan hasil bumi.Pada era moder saat ini suatu budaya atau tradisi harus disesuaikan dengan arus global agar suatu budaya atau tradisi tetap terjaga.
“Sebelum puncak sedekah bumi hari ini,kita dari pagi sudah mengawali dengan acara yang sama di enam sumur yang ada di Desa Bakalan,memberikan santunan keanak yatim dan terakhir kita santuni para janda janda tua.” ungkap Kades Bakalan.
“Ini bentuk ungkapan kita pada sang pencipta,agar kita diberikan murah sandang pangan dan hasil bumi yang kita dapat berlimpah.” ucap Listiyono
“Hari ini kita sudah melakukan apa yang seharusnya kita lakukan,untuk acara selanjutnya malam nanti akan ada Pentas Seni dan dilanjutkan ole Wayang Tenggul,untuk tahun depan kita adakan Bakalan Bersholawat.” Pungkas Pak Kades.
Desa Bakalan memang terkenal dengan Sumur Pitu,dimana diDesa Bakalan ini ada Tujuh Sumur yang dianggap sakral oleh Masyarakat Desa dengan tradisi tradisi nya yang tetap terjaga.
(Bang Jali/MHP)