Sekda Empat Lawang Mengajak Masyarakat Maupun Pemerintah Mencintai dan menampilkan Lagu Empat Lawang

Sekda Empat Lawang Mengajak Masyarakat Maupun Pemerintah Mencintai dan menampilkan Lagu Empat Lawang

Media Humas polri.com || empat lawang

Bacaan Lainnya

Setiap diminta untuk menyumbangkan lagu kesayangannya, Fauzan Khoiri Denin Sekda Empat Lawang pasti membawakan lagu dengan judul Madak Cak Gidik, sebuah lagu khas kabupaten Empat Lawang.

Apalagi disaat pesta pernikahan atau momen hiburan yang mengatasnamakan kegiatan pemerintahan kabupaten Empat Lawang seperti beberapa hari yang lewat, lomba pemilihan Bujang Gadis Empat Lawang tahun 2022.

Ketika ada pesta di desa Niur Muara Pinang Sekda Empat Lawang merasa heran ketika beliau meminta pemain organ tunggal mengiringi lagu Madak Cak Gidik, dua pemain organ tunggal yang tampil sepertinya binggung untuk mengiringi lagu “kebangsaan” Empat Lawang, entah tidak tahu atau tidak biasa membawa lagu tersebut.

Tiga bulan kedepan Sekda Empat Lawang yang memiliki bakat menyanyi berharap lagu Madak Cak Gidik selalu dinyanyikan di panggung pesta maupun acara-acara dikabupaten Empat Lawang, khusus dipentas kesenian maupun kebudayaan. “Jangan sampai kita hanya nyaman dan pandai menyanyikan lagu dari daerah lain.

Kita harus bangga dengan lagu kita sendiri,” jawab Noperman Subhi camat Tebing Tinggi yang juga menjadi salah satu pembina Dewan Kesenian Empat Lawang.  Yai Beck sang pencipta lagu Madak Cak Gidik menjelaskan bahwa lagu tersebut mengkisahkan seorang pemuda yang gagal melamar pujaan hatinya karena tidak disetujui oleh orangtuanya. Uniknya lagi ini merupakan sebuah kisah sedih tapi dibawakan dengan cara gembira.

Madak Cak Gidik sendiri mengandung arti setiap ada pesta pasti dirumah utama ramai dengan bunyi atau suara alat musik seperti gendang, gong, kelentang maupun riuhnya orang menyambut pesta dengan berbagai aktivitas, ada anak kecil yang lari gidik gidik, ada yang memainkan kaleng yang menimbulkan bunyi, rumah calon pengantin tampak ramai karena sesak oleh orang banyak untuk menyambut pesta dengan tugasnya masing-masing terutama kaum muda mudi, mereka naik turun rumah sehingga rumah terlihat cak gidik dan cak guduk.

Red.
Kabiro :feri indra leki

Pos terkait