Media Humas Polri // Medan
Karyawan PT FAN Solusindo Bersama berinisial SY (35) yang sedang menjalankan tugas pengawasan pengelolaan parkir di tempat parkir kendaraan Hotel Antares Medan mendapat tindakan kekerasan fisik dari sekelompok orang tak dikenal yang memakai seragam hitam dengan atribut bertulisan FKPPI. Oknum-oknum tersebut mendatangi korban (SY) di tempat parkiran kendaraan hotel antares medan pada selasa 27 Februari 2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Kekerasan yang dialami korban berupa pemukulan di bagian muka korban hingga mengakibatkan bibir korban menjadi lebam dan berdarah. Tak hanya itu, berdasarkan video yang ditunjukan korban kepada awak media terlihat oknum-oknum tersebut bersikap arogan bahkan salah satu dari mereka memarahi dan berkata kotor kepada rekan korban yang sedang memvideokan kejadian tersebut. Selasa, (27/02/2024)
Atas kejadian tersebut kemudian korban kemudian membuat laporan polisi ke Polsek Medan Kota pada hari yang sama yakni selasa 27/02/2024 dan telah diterima oleh polsek medan kota dengan nomor LP/B/113/II/2024/SPKT/POLSEK MEDAN KOTA/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA. dan menurut tuturan korban kepada awak media bahwa setelah dirinya membuat laporan kemudian tim polsek medan kota langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun para pelaku sudah tidak berada di TKP.
Kepada awak media, korban (SY) menceritakan kronologi kejadian pemukulan terhadap dirinya. Ia mengatakan bahwa ” saat itu saya lagi cari cemilan di luar, lalu tiba tiba saya di telpon katanya ada yang mau ketemu dari pihak FKPPI. Kemudian saya datang menjumpai mereka di pelataran parkir hotel antares, begitu saya salam dan memperkenalkan diri kepada mereka lalu mereka mengajak saya kedalam untuk membicarakan permasalahan parkir. Ajakan tersebut saya sanggah dengan menanyakan atas nama siapa pak.. lalu salah satu dari mereka menjawab bahwa mereka dari pihak hotel dan siapa yang memerintahkan mereka masih dirahasiakan kata mereka,” ungkap SY kepada media.
Setelah itu (lanjut SY), mereka telfon ketua mereka yang berada di dalam dan tak lama kemudian ketua mereka itu keluar dan mendatangi kami di pelantaran parkir. Begitu dia sampai langsung saya salamin dan mengajak beliau berbicara, namun beliau berkata dengan nada emosi kepada saya, “siapa preman disini, gak ada preman-preman disini” kata SY kepada media menirukan nada dan kalimat ketua dari oknum2 tersebut kepadanya. Karena beliau berkata demikian kepada saya (lanjut SY) kemudian saya jelaskan bahwa pengelolaan parkir ini sudah ada MOU nya antara pihak hotel dengan pihak kami sebagai pengelola, namun saat saya sedang berbicara tiba-tiba salah satu dari anggotanya bernama Dedi langsung memukul muka saya dengan tanganya, setelah itu ketika dia hendak memukul saya lagi tiba-tiba dia dihalangin oleh salah satu teman saya yang sedang berada di lokasi kejadian. Karena kejadian tersebut direkam oleh teman saya, salah satu dari mereka (oknum) tersebut berupaya menghalau dan marah dengan nada tinggi sambil memaki teman saya tersebut dengan kata-kata kasar, kebetulan teman saya yang merekam kejadian tersebut adalah perempuan,” pungkasnya.
“Ditanya jumlah dan asal para pelaku dari mana, Korban (SY) menjelaskan bahwa oknum-oknum tersebut berjumlah lebih sekitar 5 orang berseragam hitam menggunakan atribut bertuliskan FKPPI di seragam mereka, mereka juga memperkenalkan diri kepada saya waktu pertama ketemu bahwa mereka dari FKPPI divisi bela negara,” ucap korban.
Sementara itu, Plt. kanit reskrim yang juga sabagai Kanit Intelkam Polsek Medan kota, Iptu TP Sirait ketika dikonfirmasi melalui nomor WA pribadinya mengatakan bahwa kasus tersebut sudah sampai pada pemeriksaan para saksi.
“Setau saya saksi saksi-saksi sudah diperiksa” ucap pak Torang P Sirait saat membalas pesan Whatshapp.
Sementara pihak korban (SY) mengatakan bahwa pihaknya sangat mengharapkan agar kasus penganiayaan yang ia laporkan segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian dan menangkap para pelaku serta memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Sebab apabila para pelaku belum diamankan, pihak korban sangat khawatir akan keselamatanya karena pada saat kejadian salah satu dari pihak pelaku mengatakan kepada korban bahwa apabila korban tidak meninggalkan parkiran ini maka korban akan diculik.
“Saat itu salah satu dari mereka bilang bahwa saya akan diculik jika saya tidak tinggalkan parkiran ini” ucap korban kepada tim media. Read Tim Investigasi ( Mariyus )