Sikap tidak bersahabat KPU Kota Bekasi kepada Insan Pers saat acara Peluncuran Pemilihan Walikota dan Wakil Kota Bekasi
Media Humas Polri || Kota Bekasi
Sosialisasi Pemilihan kepala daerah terus didengungkan di seluruh kota dan propinsi, Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui waktu pencoblosan pemilihan kepala daerah di masing-masing wilayahnya. Diharapkan nantinya akan meningkatkan partisipasi warga dalam memberikan suara pada waktu pencoblosan.
KPU kota Bekasi yang dinahkodai Ali Syaifa As, selenggarakan acara Peluncuran Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bekasi 2024 pada hari Jumat, 7 Juni 2024 malam hari, bertempat di Harris Convention Summarecon Kota Bekasi.
Berbagai acara ditampilkan, dari acara hiburan tarian dan pencak silat, sambutan serta peluncuran jinggel/lagu dan maskota pilkada KPU Kota Bekasi. Acara berlangsung penuh kemeriahan yang dikemas dengan Mewah dan Glamor.
Dalam sesi wawancara Komisioner KPU RI, DR.Idham Holik, menyatakan, “Saat ini KPU Kota Bekasi adakan Peluncuran Pemilihan Walikota dan Wakil tahun 2024, hal ini bertujuan agar warga tau kapan waktu pencoblosan”. Saat ditanyakan inisiatif mengadakan acara peluncuran, Idham mengatakan, “ini merupakan gagasan KPU RI, hal ini bertujuan meningkatkan Partisipasi warga dalam memberikan suara pilihannya”.
Acara dihadiri KPU RI, Ketua KPU Jawa Barat, Bawaslu Jawa barat, Bawaslu Kota Bekasi, Ketua KPU Kab.Bekasi, Pemda Kota, Kodim 0507/Bekasi, Polres Kota Bekasi, Anggota DPRD (Diwakili), para Camat, Kepala Desa serta Ratusan Tamu undangan dari kalangan Pejabat hingga anggota PPK dan PPS.
Namun sangat disayangkan, Ketua KPU Kota, Ali Syaifa As menghindari sesi wawancara (door stop) dengan wartawan, langsung pergi bahkan sikap Panitia (KPU Kota Bekasi) antipati terhadap Wartawan yang Hadir, dari tidak disediakannya tempat, makanan-minuman (snack) bagi puluhan wartawan yang hadir disertai sikap yang tidak bersahabat.
Menanggapi Sikap Ketua KPU Kota dan Pantia penyelenggara, Sekretaris Badan Advokasi Indonesia DPC Kota Bekasi, DR (C) Soegeng SH.MH, mengatakan, ” Sangat disayangkan, Karena KPU Kota merupakan wakil dari Pemerintah apalagi mereka perlu sosialisasi yang masif agar warga tau, kapan waktu pencoblosan. Seharusnya mereka lebih bersahabat kepada wartawan”
“Belum lagi, dana yang dianggarkan itu merupakan dana dari pajak yang dibayarkan warga. Saat Peluncuran seharusnya mereka sudah siap dengan kehadiran para wartawan, karena undangannya tersebar dan tidak tertutup (hanya lingkungan kalangan terbatas)” tambah soegeng, menutup kalimatnya.(Rahmat Tr)