*Simulasi Terpadu Pengamanan MotoGP, Antisipasi Penanganan Arus di Penyeberangan Lembar*
Media humas polri || Lombok Barat, NTB –
Apel Simulasi terpadu dalam rangka pengamanan MotoGP digelar di Pelabuhan Lembar hari selasa tgl 8 maret 2022 pukul 08.00 Wita, melibatkan personel dari Polres Lombok Barat, Pos Ranmil Lembar, unit Lanal Mataram, K SOP, Dishub Lobar, Pol PP Lobar, Basarnas, KKP, ASDP Lembar, serta unsur lainnya yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho, SIK selaku pimpinan apel mengatakan, ” 10 hari lagi kita akan menggelar Even Internasional MotoGP di Mandalika, Even ini berskala Internasional, sehingga harus mampu kita amankan dan sukseskan dimana keberhasilan pengamanan dan kegiatan tersebut akan membawa nama baik bangsa Indonesia” ungkapnya.
Terkait dengan penonton, sekitar 60 ribu penonton akan menyaksikan event motoGP tersebut.
“Informasinya untuk 60 ribu tiket tersebut telah terjual habis di tanggal 20 Maret 2022, sehingga tentunya akan ada pergerakan orang dan kendaraan yang akan menyaksikan event tersebut, dimana penyeberangan lembar dan Gili Mas merupakan salah satu pintu masuk para penonton tersebut,” ucapnya.
Untuk kabupaten Lombok Barat sendiri, memiliki tiga pintu masuk diantaranya melalui darat dari arah Lombok Utara menuju mandalika, kemudian Penyeberangan Lembar, dan Pelabuhan Gilimas.
“Sehingga hari ini kita melaksanakan simulasi, untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, siapa berbuat apa dan bertanggung jawab terhadap siapa terkait dengan pengamanan maupun pelayanan kepada penonton atau penumpang kapal yang nantinya akan sandar di Penyeberangan Lembar ini,” terangnya.
Menurutnya, dipastikan akan ada peningkatan arus orang, kendaraan, yang akan sandar nantinya di Penyebarangan Lembar ini.
“Sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan kita, untuk menghadapi atau mengamankan event MotoGP dan nantinya akan di dirikan dua Pos Terpadu,” imbuhnya.
Pos terpadu ini akan diisi oleh Personel TNI-Polri, beserta unsur Otoritas Pelabuhan Lembar dan instansi lainnya, melakukan pengamanan hingga kepulangan penonton tersebut.
“Terkait dengan perubahan aturan tentang penumpang kapal, sehingga SOP akan ditinjau kembali, melibatkan seluruh unsur terkait, Karena situasi masih dalam masa pandemic pengawasan terhadap penonton tetap dilakukan,” katanya.
Sehingga akan menempatkan Thermal Scaner, bila ditemukan penumpang yang mengalami demam atau suhunya diatas 38 derajat nantinya akan langsung ditangani oleh dinas terkait.
“Sehingga bila telah dilakukan pemeriksaan dan terkonfirmasi positif covid-19, maka langsung diarahkan di Isolasi terpusat, RS Tripat Gerung,” katanya.
Kapolres berharap, melalui Simulasi pengamanan yang dilaksanakan ini, ada gambaran saat kedatangan kapal, pada momen-momen pelaksanaan MotoGp tersebut.
“Sehingga dalam melakukan pengamanan, baik arus orang, kendaraan, dapat ditangani dengan baik, dan juga telah disiapkan shuttle bus untuk mengangkut para penumpang menuju Mandalika,” tuturnya.
Kapolres juga mengingatkan terkait kondisi penginapan di Lombok Barat sudah hampir 100 persen penuh, sehingga para penonton banyak juga yang menginap di Bali, sehingga antisipasi peningkatan arus penyeberangan.
“Diperkirakan arus kedatangan penyeberangan akan meningkat, sehingga ini perlu dilakukan langkah antisipasi, termasuk kepulangannya pada hari minggu,” pungkasnya.
Kegiatan simulasi tersebut merupakan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan Polres Lombok Barat bersama stake holder terkait dalam pengamanan dan pelayanan penonton MotoGp ketika berada di hulu.
Terakhir Kapolres berharap,” mohon dukungan masyarakat dan partisipasi semua pihak dalam menciptakan situasi Kamtibmas kondusif serta mensukseskan even MotoGP”.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Lombok Barat Kompol Dhafid Shiddiq S.H,.S.I.K. M.M mengatakan tujuan Simulasi ini agar pada waktunya nanti sudah ada keserasian atapun keseragaman bertugas oleh instansi masing-masing.
“Asumsi pertama, ditemukan penumpang yang mengalami panas tinggi, sehingga dilakukan penanganan oleh KKP Pelabuhan Lembar,” ungkapnya.
Berikutnya, penanganan terhadap Masyarakat yang didapati membawa senjata tajam, maupun barang berbahaya lainnya.
“Sesuai dengan aturan Undang-undang itu dilarang, sehingga segera diantisipasi oleh Tim Quick Respon yang akan menangani pembawa senjata tersebut,” tuturnya.
Berikutnya untuk kepulangan, antisipasi terjadinya kemacetan arus lalulintas, yang sudah diantisipasi dengan KKP sebagai leading sektor, dalam pemeriksaan administrasi sebelum memasuki Pelabuhan.
“Terakhir, dalam penanganan kecelakaan laut, yang dilakukan penanganan secara terbatas dimana dalam hal ini di asumsikan ada penonton yang tercebur di laut, dan segera dilakukan pertolongan,” tandasnya.
Indra (MHP)