Sorang Oknum Guru Dipecat dengan tidak hormat akibat berbuat tidak senonoh kepada Santriwatinya.

Sorang Oknum Guru Dipecat dengan tidak hormat akibat berbuat tidak senonoh kepada Santriwatinya.

Pasang kayu 25/10/2021
Desa Dapurang,dusun Belawa Rahmat,kecamatan Dapurang kabupaten pasang kayu adalah sebuah daerah yang tidak hanya kaya dengan sumber daya alamnya tapi ternyata menyimpan segudang ilmu yang tidak pernah habis-habisnya itulah Pesantren Assadiyah,yang selalu menjadi rujukan terhadap semua warga masyarakat sekitarnya,dalam mencari pendidikan anaknya.

Bacaan Lainnya

Jauh dari hiruk pikuk keramaian sebagaimana layaknya di daerah pedesaan atau perkotaan nyaris tak terdengar hingar bingar suara-suara mesin atau kendaraan yang lalu lalang kecuali kicauan burung-burung dibarengi desiran angin sepoi-sepoi disetiap pagi dan petang mengiringi santriwan santriwati, para Hafiz dan Hafizah yang selalu melantunkan kitab suci Alquran yang haus dengan ilmu dan siap melahap semua pelajaran yang diberikan oleh para ustad dan ustazah.

Kedisiplinan,ketekunan dan kesabaran santriwan santriwati bersama para kyai,ustad dan ustazah telah menghantarkan pondok pesantren Assakdiyah ini berkembang dengan begitu cepat walaupun terbilang baru hanya seumur jagung.

Prestasi demi prestasi yang di raihnya baik tingkat propinsi ataupun tingkat nasional, lembaga yang bergerak dalam bidang dakwah ini selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah Daerah ataupun Pusat.

Pada tahun 2021 ini pesantren yang berada di dusun Belawa Rahmat ini mendapatkan kepercayaan sebagai tempat terkonsentrasi nya pelaksanaan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2021 se-kecamatan Dapurang.

Saat ini jumlah Santiwan dan santriwati yang menimba ilmu di pondok pesantren Assakdiyah ini berjumlah hampir 500 orang dan terus bertambah setiap tahunnya dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 35 ustad & ustazah. Adapun sistim pembelajaran yang diterapkan yaitu tetap mengikuti kurikulum Nasional dari Departemen Agama dan ditambah dengan berbagai pelajaran non formal seperti mendalami kitab kuning,Tahfizul Quran,Pidato,Nahu sharap Tilawatil Quran,dll.

Untuk mendapatkan anak didik yang berkualitas dan mampu bersaing disegala bidang baik ditingkat propinsi bahkan ditingkat nasiona terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,yayasan pondok pesantren menerapkan peraturan yang sangat ketat baik kepada santri ataupun kepada tenaga pendidik,sehingga jika ada sesuatu hal yang dilakukan diluar peraturan pondok pesantren lebih-lebih jika melanggar syariat/ norma agama maka pimpinan pondok pesantren tidak segan-segan mengeluarkan dan memecat yang bersangkutan dengan cara tidak hormat.

Seiring dengan kedewasaan pondok pesantren yang dibarengi oleh perkembangannya tidak lepas pula dari ujian dan cobaan yang dilaluinya baik dari dalam lembaga itu sendiri ataupun dari luar sebagaimana pepatah mengatakan semakin tinggi pohon kayu menjulang semakin keras pula angin mengoyangnya.
Saat ini isu miring tentang ponpes sedang tercoreng akibat ulah seorang oknum guru yang berbuat tidak senonoh terhadap salah seorang santriwati,tapi kejadiannya sudah hampir satu tahun.

Sekitar delapan bulan yang lalu pimpinan pondok pesantren mendapatkan laporan dari wali murid tentang seorang oknum guru ( ustad ) yang berinisial H.PW berbuat tidak senonoh/asusila terhadap salah seorang santriwati,maka oknum guru tsb.langsung dipecat dengan tidak hormat tanpa syarat
hal ini sebagai bukti ketegasan pimpinan ponpes terhadap peraturan yang diberlakukan.

,” Delapan bulan yang lalu ada seorang oknum guru yang berbuat tidak senonoh kepada santriwatinya,kami langsung mengambil keputusan dengan mengeluarkannya tanpa syarat dan kepada wali murid yang bersangkutan dan pada waktu itu sudah berdamai adapun kalau ada laporan lagi ke pihak berwajib itu adalah urusan lain kami tidak tau,tapi jika diminta keterangan,kami akan menjelaskan duduk perkaranya ,” ungkap pimpinan ponpes sewaktu ditanya oleh awak media tentang isu yang berkembang ( H.M )

Pos terkait