Sosialisasi Pembentukan Kelompok Tani Hutan Desa Jambeyan Kec. Sambirejo Kab. Sragen

Sosialisasi Pembentukan Kelompok Tani Hutan Desa Jambeyan Kec. Sambirejo Kab. Sragen

Media Humas Polri || Sragen

Bacaan Lainnya

Pengelolaan Kelompok Tani Hutan (KTH) tidak bisa sendiri tanpa bantuan masyarakat, yang dibentuk melalui Kelompok Tani Hutan.

Sebagai wadah pemberian bantuan ekonomi produktif, sarana KTH sebagai alat untuk pemberian bantuan usaha ekonomi masyarakat desa hutan.

Pembentukan KTH untuk membantu kelestarian Hutan Konservasi SM Gunung Tunggangan yang ada di dalamnya. Tugas KTH adalah sebagai wadah untuk menjaga dan melestarikan hutan lindung.

Menurut Plt SKW I Surakarta, Pembentukan KTH sudah ke sekian kalinya diadakan pendampingan dan penyuluhan.

SM Gunung Tunggangan sudah ada KTH nya tapi di Desa Jetis yang merupakan kebanggaan Desa Jambeyan. SM Gunung Tunggangan berada di sekitar pemukiman penduduk yang ditunjuk karena keunikan satwa, tata air.

“Mari kita jaga bersama dengan adanya rencana KTH Desa Jambeyan diharapkan dapat membantu melestarikan SM Gunung Tunggangan,” paparnya.

Ia menambahkan, untuk mengusulkan ke kami tentang jenis bantuan pemipil jagung dan ternak harus terbentuknya struktur organisasi.

Kebijakan Pengelolaan SM Gunung Tunggangan melalu Struktur organisasi BKSDA Jawa Tengah, jumlah pegawai, sebaran kawasan konservasi, tupoksi hutan (UU 41 1999), Kegiatan pokok SM Gunung Tunggangan dan Daerah penyangga Kawasan Konservasi (UU No. 5 Tahun 1999, PP 28 Th 2011).

Sementara itu, Sekretaris Desa Jambeyan mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan Plt SKW I Surakarta di Balai Desa Jambeyan untuk melakukan penyuluhan pada Kelompok Tani Hutan, Rabu (08/06/2022).

Suyatno, warga Bayaran menyampaikan, bahwa kondisi situasi daerah penyangga konservasi harus tetap dalam pembinaan KTH agar bisa menjaga kelestarian lingkungan hutan.

“Masyarakat agar menjaga kelestarian hutan, masyarakat dan petugas harus ada keharmonisan,” ujar Suyatno Warga Bayanan.

Menurut Sunarni warga RT 13, mereka kebanyakan yang paling dekat pemukiman dengan hutan, masyarakat mencari rumput, mencari rebung dan lain-lain untuk kebutuhan rumah tangga.

“Warga berharap bisa diberi usaha untuk mengalihkan kegiatan masyarakat agar tidak mencuri di dalam kawasan,” kata Sunarni.

Sudadi selaku Plt SKW I Surakarta menanggapi usulan-usulan permintaan bantuan dari warga.

“Mungkin akan bertahap. Untuk saat ini Kambing dan pemipil jagung agar dimaksimalkan dulu biar berkembang,” ucapnya

Tidak menutup kemungkinan apabila sudah ada hasil nanti baru dibelikan sapi dan lainya. Saran keharmonisan pun disampaikan agar antara petugas dan masyarakat sudah terjalin harmonis, hanya perbedaan persepsi adalah hal yang wajar, akan tetapi tujuan sama untuk kebaikan dan kelestarian.

“SM Gunung Tunggangan adalah milik kita bersama, kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kurang pas dalam bertugas,” paparnya.

Kontributor : Jiyanto
Editor : Mhn

Pos terkait