Sosok Asparaini Pendamping Kelmi Amri Dalam Kontestasi Pilkada Rokan Hulu 2024

Sosok Asparaini Pendamping Kelmi Amri Dalam Kontestasi Pilkada Rokan Hulu 2024

Media Humas Polri || Riau

Bacaan Lainnya

Nama Asparaini, S.Ag, M.Pd, langsung menjadi buah bibir di berbagai kalangan, terutama di Negeri Seribu Suluk, Rokan Hulu.

Setelah publik sudah cukup lama menunggu-nunggu, siapa yang akan menjadi wakil Kelmi. Sebab beberapa nama, sempat seleweran di tengah masyarakat, mulai dari latar politisi, birokrat, pengusaha dan lain-lain. Ketika disebutkan langsung oleh Kelmi Amri, SH, sebagai Bakal Calon Wakilnya adalah Asparaini seseorang yang berprofesi “Guru Ngaji”‘, sehari-hari mengasuh sebuah pondok pesantren di daerah Kabun Rokan Hulu sebagai pasangan kepala daerah, yang akan maju di Pilkada Rokan Hulu, November 2024 nanti.

Asparaini sendiri pun, tak pernah terpintas akan mendapat tawaran tersebut dan terjun ke ranah politik praktis menuju kursi pemerintahan, dalam helatan pilkada nanti, bersama Kelmi.

“Sebelumnya tidak ada cerita atau pembahasan soal ini, awalnya dikabari oleh abang saya paling tua, Buya H. Alaidin, ketika saya masih berada di Mekah sekitar sebulan lalu, saat menjalani ibadah haji,” katanya.

Mendapat tawaran tersebut, Asparaini tak langsung menjawabnya dan lebih memilih ingin fokus menjalankan rangkaian ibadah haji yang sudah melewati 12 tahun masa tunggu, sang kakak kembali menghubunginya dan menanyakan kesediannya menjadi wakil Kelmi.

“Jawaban saya waktu itu masih sama. Bahkan sampai kali ketiga saya dihubungi. Jawaban saya, juga masih sama. Ingin fokus menjalankan ibadah haji. Di samping memang ada kegamangan dengan tawaran tersebut, dengan berbagai keterbatasan yang saya miliki,” beber Asparaini.

Namun kemudian, sang kakak tak habis akal. Lalu meminta izin, agar bersedia namanya dimasukkan terlebih dahulu dalam deretan nama yang akan di survei sebagai calon wakil bupati Kelmi.

Begitu izin diberikan, baleho dan spanduknya langsung naik di berbagai penjuru Rokan Hulu. Sementara dirinya masih lagi berada di Makkah.

Sejak itu pula, pesan whatsapp bertubi-tubi masuk ke androidnya, memberi dukungan, mulai dari masyarakat umum, para alumni siswanya, termasuk alumni santri ponpes yang diasuhnya, jemaah, wali santri dan lain-lain.

“Melihat banyaknya dukungan yang masuk, saya pun minta petunjuk kepada Allah SWT lewat salat istikharah di Mekah. Hingga akhirnya, saya nyatakan: bismillah,” kenang Asparaini.

Keputusan itu pun, disampaikan setelah semua rangkaian ibadah haji selesai dijalankannya, dan sudah bersiap-siap akan pulang ke tanah air.

“Alhamdulillahnya, ketika bercerita dengan banyak orang selama di tanah suci, tak ada hal negatif yang saya dapatkan tentang Kelmi. Semuanya mendukung dan memberikan penilaian bagus. Itu juga yang membantu saya dalam membuat keputusan,” ceritanya.

Sesampai di tanah air, ia pun intens berkomunikasi dengan Kelmi dan beberapa tokoh masyarakat, baik lewat pertemuan secara langsung, maupun sambungan telepon.

“Dari pertemuan pertama dengan Kelmi dan seterusnya, saya memang merasa ada chemistry. Ada kecocokan yang baik. Auranya juga sangat positif. Ya udah, mungkin ini sudah jalannya,” katanya.

Sejak itu, ikhtiar dikuatkan sebagai misi dakwah. Dakwah lewat kekuasaan. Keluarga terdekat, istri dan anak, juga ikut dilibatkan dalam mengambil keputusan besar ini.

“Insya Allah, ini tidak ada misi pribadi, karena kalau soal kepentingan pribadi, saya sudah cukup sibuk dengan mengurus pesantren,” ungkapnya memantapkan hati.

Untuk diketahui, Asparaini yang merupakan alumni IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, pernah mengajar di MTsN 1 Ujung Batu dan Kepala Sekolah MTs Ponpes Darussalam.

Sekarang bahkan, putra dari Syech H. Aidarus Ghany Al-Chaldy ini, masih aktif sebagai sekretaris YPIA Riau.

Selain itu, dalam berorganisasi, juga cukup eksis dengan berbagai jabatan strategis. Di antaranya sampai sekarang masih tercatat sebagai Ketua Umum PERTI Rohul.

Ditanya pandangannya tentang sosok Kelmi, diakuinya ia memang tak banyak mengetahui, karena tak pernah punya keterkaitan hubungan, baik hubungan pekerjaan, maupun organisasi.

Namun, berdasarkan jejak rekam yang diketahuinya, Kelmi diyakini sudah punya jam terbang dan mumpuni mengurus pemerintahan, karena memang pernah menjadi Ketua DPRD Rokan Hulu dan sekarang anggota DPRD Riau.

“Secara umur, memang saya lebih tua sekitar 10 tahunan dari beliay. Tapi secara kematangan, beliau tidak usah diragukan ke profesional nya,” Pungkasnya. (Yuref)

Pos terkait