PRABUMULIH // MEDIA HUMAS POLRI
Sejumlah konsumen mengeluhkan pelayanan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.311.125, Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat.
Terlebih, takaran pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) diduga tidak sesuai dangan pembelian. Praktik culas ini sangat merugikan para konsumen.
Apri, salah seorang warga Patih Galung, mengaku kecewa dengan pelayanan di SPBU tersebut. Sebab dugaan kecurangan terlihat jelas saat mengisi bahan bakar jenis pertalite
“Iya, kemarin mobil saya diisi pertalite, pengisian sekira jam 17.41 WIb. Jumlah pengisian 100 ribu, tapi cuma diisikan 79.000 ribu oleh operator Pom Bensin,” akunya. Sabtu (27/3/2023).
Lanjut Apri, kecurigaan berawal saat ia mengecek angka spidometer minyak yang tak bertambah. Bahkan, pihak pom bensin tidak memberikan struk pembelian pertalite.
“Saat mengisi pun, petugasnya tidak memberitahukan pengisian dimulai dari nol, dan ketika diminta struk, mereka juga tidak memberikannya,” ujar Apri.
Komplain pun dia sampaikan kepada Edi Gunawan, selaku pengawas SPBU Patih Galung. Menurut Apri, pengawas tersebut hanya meminta maaf dan meminta operator melakukan pengisian tambahan 20 ribu.
“Mereka mengecek CCTV pom Bensin, dan mengakui kesalahan dengan menambahkan kekurangan pengisian Pertalite seharga 20 ribu, namun angka spidometer tetap tidak bertambah,” jelasnya.
Ia meminta, pemerintah melakukan penyelidikan atas dugaan kecurigaan permainan pengisian BBM yang dilakukan oleh petugas. Jika terbukti ada permainan, hendaknya pemerintah memberikan sanksi tegas.
”Harga BBM sekarang tidak murah, makanya, jangan sampai takaran BBM dikurangi. Pasti juga ada juga konsumen yang merasa dirugikan seperti saya, namun mereka mungkin tak berani komplain. Saya harap jangan begitulah, kan yang jadi korban masyarakat juga,” ungkapnya.
Terpisah, Jaylani selaku Supervisor SPBU Patih Galung, memastikan bahwa semua mesin dispenser pengisian BBM dalam keadaan baik. Ia menjamin tidak ada permainan dari mesin.
“Untuk jaminan takaran itu, SPBU kita dicek juga secara berkala oleh tim Auditor. Namun kalau saat pengisian takaran kurang, saya yakin ulah oknum oprerator,” jelas Jay.
Untuk oknum operator yang ketahuan curang tersebut, lanjut Jaylani, pihak SPBU telah memberikan sanksi.
“Terkait dengan laporan kemarin, operator itu telah kita beri sanksi. Sebab jelas ini kesalahan oknum operator itu, kareno dio sanggup ganti 20 ribu,” pungkasnya.( Redi)