Suasana Khidmat Sholat Idul Adha 1444 H Di Alun Alun Sragen

MEDIA HUMAS POLRI || SRAGENN

Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Wakil Bupati, Suroto bersama jajaran Forkopimda melaksanakan Sholat Idul Adha 1444 Hijriyah di Alun-Alun Sragen Kamis (29/6/2023).

Bacaan Lainnya

Bupati Yuni hadir tepat pukul 06.00 WIB hadir bersama keluarganya dan langsung menuju shaf terdepan perempuan. Sementara Wabup Suroto pun langsung bergabung menuju shaf terdepan laki-laki didampingi Ketua DPRD, Kapolres Sragen dan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sragen.

Berbaur bersama ribuan jamaah warga masyarakat Sragen, Sholat Idul Adha yang dimulai pukul 06.15 WIB terlihat khusyuk dan khidmat.

Bertindak selaku imam pada Sholat Ied kali ini adalah K.H Achmad Darussalam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sragen dan Khatib Drs. Lanjarto M.H Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Sragen.

Dalam tausiyahnya Ketua Pengadilan Agama, Lanjarto menekankan pentingnya posisi keluarga didalam membangun sebuah peradaban yang besar. Sebuah masyarakat tidak akan menjadi bahagia dan sejahtera jika masyarakat gagal membangun keluarga kecil yang ada didalamnya.

“Hari Raya Idul Adha adalah kisah tentang sebuah keluarga mulia yang diabadikan oleh Allah untuk peradaban manusia. Melalui kisah Nabi Ibrahim, Allah Ta’ala ingin menunjukkan betapa pentingnya posisi keluarga. Jika berbicara tentang keluarga salah satu unsur terpenting dari keluarga adalah anak. Dalam keluarga Nabi Ibrahim sosok sang anak adalah sosok Isma’il.” terang Lanjarto.

Segelintir pemasalahan dan problematika anak-anak dimasa kini sangat memprihatinkan. Seperti anak remaja yang bergabung dengan geng motor, eksploitasi anak jalanan, dan remaja hamil diluar nikah.

“Keberhasilan Ibrahim mendapatkan karunia anak shaleh seperti Nabi Isma’il karena beliau sendiri berhasil mendidik dan membentuk dirinya menjadi seorang hamba yang shaleh.”ucapnya.

Ditemui terpisah Lanjarto mengungkapkan anak-anak yang shaleh merupakan investasi baik didunia maupun diakhirat. Orangtua yang ingin masuk surga syaratnya diiantaranya memiliki anak yang shaleh meskipun orangtua sudah meninggal masih dapat mendoakan dan mensurgakan orang tua.

Diakunya meski saat ini permasalahan anak-anak meningkat namun di Kabupaten Sragen angka remaja hamil diluar nikah tidaklah sebanyak dibandingkan di luar Kabupaten Sragen.

“Banyak faktor yang bisa diakibatkan yaitu karena anak-anak putus sekolah, maupun teknologi gadget yang bisa mengakses apapun sehingga dapat mempengaruhi hubungan manusia satu dan yang lainnya. Apalagi orangtua juga tidak bisa mengontrol.”imbuhnya.

Sementara Bupati Yuni mengaku sangat prihatin dengan adanya permasalahan anak-anak yang terjadi di wilayah Kabupaten Sragen khususnya permasalahan pernikahan dini.

“Realitanya memang betul seperti saat ini. Pernikahan dini itu memicu angka perceraian yang tinggi. Tidak hanya karena faktor ekonomi, beberapa hal yang memicu pernikahan dini itu melainkan faktor pemahaman keagamaan. Makanya kemarin saya keliling kegiatan stunting untuk menyampaikan kepada generasi muda untuk tidak melakukan seks bebas, tidak narkoba dan minum-minuman keras.” pungkasnya. (Jiyanto)

Pos terkait