Tak Hanya Batik Dekranasda Bojonegoro Juga Fokus Dampingi IKM Mamin Untuk Terus Berkembang
Media Humas polri || Bojonegoro
Peran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bojonegoro dalam mendorong industri kreatif lokal terus diperluas. Tidak hanya sektor batik yang selama ini menjadi fokus utama, kini Dekranasda juga memperluas pendampingan kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di bidang makanan dan minuman (mamin). Dengan langkah ini, Dekranasda bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), untuk mendorong pertumbuhan IKM mamin di Bojonegoro.
Dalam wawancara dengan Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Disperinaker Bojonegoro, Rahayu Setiyati, SE., pada Jumat (3/10/2024), di salah satu sentra IKM di Desa Bogo, Kecamatan Kapas, ia menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan IKM. Salah satu contoh nyata adalah pendampingan yang diberikan kepada Sutikno, penggiat IKM yang mengembangkan warung makan dengan pusat pameran produk IKM Bojonegoro di “Sambel Ale Kraaooz.”
Menurut Rahayu, salah satu strategi yang diambil adalah mendorong para pelaku IKM untuk bergabung dengan asosiasi agar mendapatkan akses informasi dan pendampingan yang lebih terarah.
“Kalau sudah masuk asosiasi, nanti semua informasi kita satu pintu lewat Asosiasi,” jelas Rahayu.
Dengan demikian, akses terhadap informasi mengenai pelatihan, pameran, hingga bantuan dari pemerintah dapat lebih mudah didapatkan oleh para pelaku IKM.
Rahayu juga menyampaikan bahwa fokus pendampingan yang diberikan oleh Dekranasda kini tidak hanya pada sektor batik, tetapi juga mulai merambah ke produk mamin.
“Dulu memang kita fokusnya batik, tapi untuk program Ibu Pj Bupati hari ini, Mamin (Makanan dan Minuman) masuk dan juga dibawa pameran,” tambahnya.
BACA JUGA : Koramil Barabai Gelar Karya Bakti Bersihkan Sungai Cegah Banjir
Polresta Deli Serdang Tingkatkan Pengamanan Gudang Logistik Pilkada 2024
Langkah ini dinilai sangat positif oleh para pelaku IKM, terutama mereka yang berada di sektor mamin. Sutikno, pengusaha warung makan “Sambel Ale Kraaooz.” yang juga aktif dalam berbagai asosiasi seperti APMMJ (Akselerasi Produsen Makanan Minuman Jawa Timur) dan ASPPIB (Asosiasi Pengolah Pemasar Ikan Bojonegoro), mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam mendampingi para pelaku usaha kecil dan menengah.
“Program kolaborasi dengan pemerintah mulai dari provinsi hingga kabupaten sangat membantu kami, dan kami dibina secara langsung oleh Dekranasda melalui Disperinaker Bojonegoro di jejaring IKM,” ungkap Sutikno saat ditemui awak media.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kontribusi pemerintah daerah, terutama Disperinaker, sangat dirasakan dalam hal pemasaran dan promosi produk IKM.
“Sangat luar biasa kontribusi Pemkab, utamanya dari dinas terkait, termasuk Kominfo dalam hal promosi pemasaran. Produk kami banyak diserap melalui Dekranasda di jejaring IKM,” tambahnya dengan penuh apresiasi.
Sutikno juga mengakui bahwa berbagai bentuk pembinaan, seperti pelatihan dan pameran, memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penjualan produk IKM.
“Pembinaan seperti pelatihan dan pameran sangat membantu kami dalam meningkatkan penjualan. Sangat luar biasa sekali peningkatan hasil pelatihan serta bantuan pemasaran hingga order dari Pemkab yang bisa mendongkrak hingga 80% penjualan kami,” ujarnya.
Dalam wawancaranya, Sutikno juga menyebut adanya kolaborasi yang tak hanya melibatkan Pemkab Bojonegoro, tetapi juga dunia pendidikan. SMKN 1 Bojonegoro, menurutnya, menjadi satu-satunya sekolah yang turut serta dalam membantu pengembangan produk lokal.
“Kolaborasi dengan dunia pendidikan hanya SMKN 1 yang terlibat. Alhamdulillah, produk kami sudah masuk ke beberapa swalayan, dan kali pertama kerjasama dengan sekolah ya SMKN 1,” imbuhnya.
Keberhasilan kolaborasi ini tentu menjadi angin segar bagi para pelaku IKM di Bojonegoro, terutama dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal. Warung Sambel Ale Kraaooz yang dirintis oleh Sutikno, misalnya, kini telah masuk ke pasar yang lebih luas dan mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak.
Namun, di tengah keberhasilan ini, Sutikno juga menegaskan pentingnya terus menjalin kerjasama antara pemerintah daerah dan pelaku IKM.
“Selaku pelaku UMKM atau IKM, kami berharap agar Pemkab selalu menggandeng kita di setiap program, khususnya untuk peningkatan kami. Kami tentu akan selalu terbuka,” pungkasnya.
Pendampingan yang diberikan Dekranasda Bojonegoro melalui Disperinaker ini memang menjadi salah satu kunci bagi keberhasilan IKM di Bojonegoro untuk berkembang. Tidak hanya melalui pelatihan dan pameran, tetapi juga melalui jejaring asosiasi yang memberikan akses lebih luas kepada para pelaku IKM dalam memasarkan produknya.
Dengan program yang terus berkembang ini, diharapkan produk-produk lokal Bojonegoro, terutama di sektor mamin, dapat semakin dikenal baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Dekranasda dan Disperinaker pun terus berkomitmen untuk mendampingi para pelaku IKM dalam mencapai kesuksesan. [Gz]