Media Humas Polri // Mandailing Natal
Tokoh Muda Mandailing Natal (Madina) Tan Gozali menilai belum ada seorang pun bakal calon bupati maupun wakil bupati yang akan maju di Pilkada Madina 2024, bicara tentang masa depan Madina.
Menurutnya, kebanyakan kandidat masih sebatas ingin ikut-ikutan saja, sementara kondisi daerah saat ini diselimuti banyak masalah yang perlu penanganan serius kepala daerah terpilih nanti.
“Sejauh ini belum satupun kami lihat bakal calon yang tampil bicara masa depan Madina. Masih sebatas ikut-ikutan, dan ada juga memanfaatkan momen saja. Kalau bakal calon yang maju nanti tidak punya program pembangunan yang jelas, yang terjadi nanti makin hancur daerah ini,” kata Tan Gozali kepada Media, Minggu (28/4/2024).
Gozali merincikan beberapa masalah krusial yang ada di Madina, misalnya: jaminan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi bagi mahasiswa berprestasi, masalah ladang Ganja & narkoba.
“Daerah lain sudah memprogramkan pendidikan gratis untuk program pascasarjana (S2), sedangkan kita bantuan pendidikan untuk program S1 saja tidak tuntas. Bagaimana kita memperbaiki sumber daya manusia apabila sektor pendidikan saja tidak baik,” ucapnya.
Di sisi lain, program jaminan kesehatan di daerah juga masih kurang maksimal, walaupun Pemkab Madina sudah mengalokasikan jaminan perlindungan kesehatan masyarakat namun fakta di lapangan masyarakat masih banyak yang mengalami kendala mendapat pelayanan kesehatan. Demikian halnya dengan lapangan pekerjaan yang sulit didapat masyarakat. Perusahaan di Madina masih banyak mempekerjakan tenaga kerja luar daerah.
“Tak kalah pentingnya adalah pengelolaan sumber daya alam sektor pertanian dan perkebunan, pertambangan dan potensi perikanan laut, karena Madina memiliki luas pantai mencapai 180 Km,” tambahnya.
Di samping itu, masalah Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang merusak alam dan bantaran sungai. Seharunya pemerintah daerah menyusun langkah untuk menetapkan regulasi dan membentuk BUMD mengurus semua potensi bidang usaha di daerah.
“Dan tak kalah penting adalah masalah kesejahteraan guru madrasah dan guru mengaji. Mereka yang menyelamatkan moral dan agama generasi kita, tetapi mereka seolah dipinggirkan. Pemerintah daerah ke depan perlu membuat ini jadi program prioritas, belum lagi konflik agraria masalah plasma perkebunan, tanah masyarakat yang digarap perusahaan dan tapal batas Taman Nasional Batang Gadis ( TNBG) & tapal batas daerah,” pungkasnya.
Oleh karena itu, sambung Gozali, partai politik yang saat ini melakukan penjaringan kepada bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Madina agar benar-benar menyeleksi bakal calon yang nanti didaftarkan ke KPU.
“Tugas ini ada di partai politik. Kami memohon agar benar-benar melakukan seleksi dengan baik. Memperhatikan semua program dan visi-misi serta track record para calon. Jangan cuma melihat kemampuan finansial atau materi saja,” tutupnya.( Abdul Haji )