Media Humas Polri // Lembata
Gunung Api ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT kembali erupsi dengan semburan abu Vulkanik mencapai 700 meter dengan ketinggian 1.000 meter disertai lontaran lava pijar dan gemuruh lemah sedang. Teramati aliran lava masih mengalir ke sektor selatan dan tenggara gunung Lewotolok. Saat ini ujung aliran lava mencapai 600 meter ke sektor selatan dan 2 km ke sektor tenggara.
Situasi Gunung Api Ile Lewotolok Lewotolok naik status dari waspada ke III siaga, sehingga masyarakat di sekitar Gunung Api Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung Api tersebut.
Pantauan Media, Kapolres Lembata, AKBP Vivick Tjangkung bersama Asisten II Setda Lembata, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lembata, Perwira Penghubung Kodim 1624 Flores Timur Perwakilan Lembata, Serta Perwakilan Basarnas Kabupaten Lembata telah melakukan monitoring kepada masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara, Rabu ( 28/2/2024) Siang.
“Disela sela kegiatan, Kapolres Lembata , Ajun Komisaris Besar Polisi, Vivick Tjangkung mengatakan bahwa, Dengan adanya situasi gunung api Ile Lewotolok naik status dari waspada hingga level siaga III yang berdampak pada situasi wilayah desa yang di kategorikan sebagai lokasi dekat dari Pantauan Pengamatan Gunung Api ile Lewotolok yang menimbulkan reaksi erupsi. Sehingga menyikapi situasi ini pihaknya bersama pemerintahan mulai dari pemerintah daerah, pemerintah kecamatan dan juga pemerintah desa dengan menggelar rapat koordinasi bersepakat untuk terjun lokasi untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat desa yang ada pada lintasan terdekat gunung Api ile Lewotolok “Jelas Kapolres Vivick.Kemudian, kata Kapolres Vivick bahwa, “Kegusaran masyarakat tentang reaksi gunung Api Ile Lewotolok harus bisa di redamkan karena berdasarkan pantauan dari pos pengamatan gunung Api ile Lewotolok bahwa gunung tersebut keluar lahar lava sangat masih jauh untuk mendekati perkampungan. Maka masyarakat janganlah berandai-andai bahwa tempat tinggal masyarakat yang berada di gunung Api ile Lewotolok ini akan terjadi suatu bencana seperti pernah dialami pada tahun silam. Imbuhnya.”
“Mantan Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan ini menyebutkan bahwa, terhadap situasi ini perlu adanya langkah antisipasi seperti hal yang dilakukan hari ini bahwa dan TNI bersama pemerintah melakukan monitoring di setiap wilayah desa yang kategorinya dekat dengan gunung Api ile Lewotolok untuk itu Tutur Vivick, masyarakat tidak perlu panik terhadap situasi ini, keadaan inilah yang harus kita redamkan agar dapat menghindari reaksi masyarakat bisa mengganggu dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, untuk itu sebagai penggerak keamanan bersama pemerintah tidak mungkin membiarkan situasi ini terjadi yang lebih besar, kami terus berupaya dan tidak henti-hentinya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan jangan panik,”ujarnya.
Selain itu, Kata Polwan berpangkat AKBP ini mengatakan” masyarakat desa setempat untuk selalu menjaga kesehatan dengan melakukan evakuasi mandiri ke daerah yang lebih aman untuk waspada Bahaya Lahar Dingin dengan tujuan menghindari gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik. Sehingga hari ini pemerintah memberikan bantuan masker kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Api Ile Lewotolok untuk selalu digunakan sebagai pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. kata Kapolres Vivick juga akan menempatkan beberapa titik Pos Pelayanan kesehatan untuk membantu melayani kesehatan bagi masyarakat yang berada di sekitar Gunung Api Ile Lewotolok,”Pungkas Kapolres Vivick Tjangkung.
“Masyarakat juga tidak melakukan aktivitas di area sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang terjadi. “Pungkas Vivick. ( Ahmad )