Tidak Terima Ternak Babinya Di Beritakan Pemilik Ternak Babi Di Helvetia Marah Kepada Wartawan Usai Terima Surat Dari Kepala Desa

Medan // Mediahumaspolri.com

Sebagai tindaklanjut Kades Helvetia terhadap keresahan warga dengan maraknya ternak babi, Pemerintah Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, melayangkan surat himbauan kepada para peternak babi, Jumat 24/03/2023.

Bacaan Lainnya

Pantauan media, surat himbauan langsung diantar oleh Kepala Dusun IV Desa Helvetia, Risman Rizaldi kepada para peternak babi berinisial PS dan AG di Jalan Serbaguna Ujung.

Adapun isi dari surat tersebut adalah, dihimbau kepada warga agar tidak membuat usaha ternak babi di wilayah Desa Helvetia dan diminta untuk segera memindahkannya.

Mendapat surat tersebut, pemilik ternak berinisial PS dan AG tampak marah dan menghardik wartawan. Situasi sempat memanas antara peternak babi dan wartawan. Namun hal itu dapat diredam oleh Kepala Dusun IV Risman Rizaldi yang akrab disapa pak Reg.

Masyarakat pun memberi apresiasi kepada Pemerintahan Desa Helvetia yang dinilai cepat dan tanggap menyikapi keluhan warga tentang maraknya ternak babi diwilayah tersebut.

“Kami berharap Kepala Desa Helvetia H Agus Salim serius menyahuti dan menyikapi hal ini dan bukan hanya seremonial belaka”, ucap warga.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, mengeluhkan keberadaan ternak babi di Jalan Serbaguna Ujung Dusun IV, Kamis 23/03/2023.

Salah seorang warga menjelaskan, keberadaan ternak babi sangat mengganggu karena lokasinya sangat dekat dengan pemukiman dan rumah ibadah Musholla serta Tempat Pekuburan Umum (TPU).

“Warga meminta kepada pemerintah daerah bertindak. Apalagi saat ini warga sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1444 H”, ucapnya.

Informasi dihimpun, di Jalan Serbaguna Ujung Dusun IV Desa Helvetia, diketahui ada lebih dari dua rumah yang memelihara babi. Mereka bukan warga Desa Helvetia, dan menurut kabar yang dapat dipercaya, mereka tercatat sebagai warga Kota Medan.

“Ini sudah sangat mengganggu aktivitas kami, makanya kami tidak bisa tinggal diam. Belum lagi itu kan bisa menyebabkan virus bagi kesehatan kami,” sebut warga. (Mr)

Pos terkait