Media Humas Polri || Simalungun
Maraknya tindakan bully dan penganiayaan yang sering terjadi di kalangan pelajar kerap terjadi. seperti yang di alami sony gurning 14 thn santri yang duduk di bangku kelas lX menjadi korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya di pondok pesantren modern Al-barokah desa selinduk, kecamatan dolok batu nanggar, kabupaten simalungun, sumatra utara.
Hal ini di sampaikan oleh.A.m gurning (45) orang tua korban kepada awak media humas polri pada selasa 14 november 2023 terkait anaknya sony gurning yang telah menjadi korban bully/ pengeroyokan oleh tiga orang santri yang merupakan kakak kelasnya di pondok pesantren al-barokah tempat ketiga pelaku dan korban menimbah ilmu.
Menurut A.m. gurning orang tua korban terbongkarnya peristiwa bully/pengeroyokan itu pada selasa, (14/11/2023) pagi. ketika korban menelpon orang tuanya pada pagi hari sekitar pukul 7.00 dengan meminjam hp wali kelasnya dan pada saat itu korban mengatakan bahwa korban tidak mau lagi untuk mondok di pesantren tersebut dengan nada isak tangis dan rasa ketakutan, lalu korban menceritakan kepada orang tuanya bahwa korban telah mengalami bully/pengeroyokan sebulan yang lalu oleh tiga kakak kelasnya antara lain yaitu Reyhan zaky 17 thn, egih siregar 17 thn, dan febrian barus 17thn. ketiganya sama-sama santri kelas Xll di pesantren tersebut. selanjutnya orang tua korban mendatangi pondok pesantren tersebut untuk memastikan kebenaran pengaduan anaknya (korban) terkait pengeroyokan tersebut ternyata benar anaknya menjadi korban bully/ pengeroyokan dan pihak pesantren sempat memanggil dan mengumpulkan ketiga pelaku yang merupakan kakak kelas korban. karena kurangnya pengawasan dari pihak pesantren pelaku yang dua, reyhan zaky dan egi kabur/ lari. lalu pihak pesantren melakukan pencarian di setiap sudut ruang pondok tetapi kedua pelaku tidak di ketemukan.
Sementara sony gurning (korban) saat di wawancarai awak media tajam membenarkan bahwa dirinya menjadi korban pengeroyokan oleh ke tiga kakak kelas. sekitar sebulan yang lalu, ketika di tanya kapan kejadian pastinya sony mengatakan hari dan tanggalnya saya tidak ingat bang jelasnya sekitar jam 1.00 wib dini hari bang. korban menceritakan bahwa pada malam peristiwa terjadinya pengeroyokan tersebut ketika korban lagi berada di dalam masjid bersama 6 santri yang lain dan sekitar jam 12.00 korban di panggil oleh kakak kelasnya febrian barus yang mengatakan bahwa korban di panggil oleh wali asramanya ust irfan lubis, lalu korbanpun beranjak menuju asrama. setelah korban sampai di asrama kedua kakak kelasnya sudah menunggu di asrama. dan bertanya kepada korban dan santri lainnya. siapa yang mengambil uang karena tidak merasa mengambil uang tersebut korban diam pada saat itulah Reyhan zaky menarik korban dan memukul korban dengan tangan kosong di bagian kepala. selanjutnya ketiga pelaku dengan membabi buta memukuli korban sehingga korban menderita sakit pada dada dan rahang karena di bawah ancaman para pelaku korban tidak berani menceritakan peristiwa itu.
Setelah peristiwa pengeroyokan tersebut, korban merasakan sakit pada rahangnya setiap korban makan. lantas orang tua korban membawa korban ke rs. Evarina kota pematang siantar untuk melakukan ronsen pada bagian rahang. dari hasil pemeriksaan tersebut korban mengalami retak pada rahang sebelah kanan. terkait peristiwa yang terjadi orang tua korban belum bisa mengambil keputusan walaupun ketiga orang tua pelaku sudah di pertemukan dengan korban. tetapi belum ada titik temunya apakah berdamai atau lanjut ke proses hukum yang berlaku saya masih belum tau pungkasnya.
Di duga peristiwa pengeroyokan santri kerap sering terjadi di lingkup pondok pesantren tersebut karena selain korban sony gurning belasan santri lainnya juga kerap mendapat perlakuan kasar dari kakak kelasnya. disinyalir semua itu terjadi karena kurangnya pengawasan yang di lakukan oleh pihak pondok pesantren.
Sementara ust.abdul somad.Spdi.selaku pimpinan di pondok pesantren al-barokah terkesan santai dan cuek dengan terjadinya peristiwa ini. seakan- akan hal itu sudah biasa terjadi di lingkup pondok yang di pimpinnya.
hanya pada saat di wawancarai kru media humas humas polri di ruangannya selasa, (14/11/2023) pukul 11.30 terkait peristiwa bully/pengeroyokan beliau mengatakan akan memanggil para orang tua korban dan pelaku untuk melakukan mediasi dan akan menindak tegas kepada santri yang telah melanggar peraturan yang ada di pesantren al-barokah ini. pungkasnya. (raja)