Tim Fact Finding Kemenpora Lakukan Penilaian Dua Lokasi di Bojonegoro
Media Humas Polri|| Bojonegoro
Tim Fact Finding Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalukan penilaian lapangan di ajang Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional tahun 2024. Kunjungan lapangan dilakukan di dua lokasi di Kabupaten Bojonegoro, Rabu (21/8/2024).
Pemuda Pelopor merupakan salah satu program unggulan Kemenpora yang mengedepankan kemandirian pemuda. Yakni untuk mewujudkan pemuda yang berkapasitas, berkarakter, dan berdaya saing.
Kabid Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro Flora Agrishinta menjelaskan tim Kemenpora didampingi tim dari Dinpora Provinsi Jatim, Dinpora Bojonegoro, Perhutani, dan Forkopimca. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Kelompok Tani Ternak Srono Makmur Desa Sumberbendo Kecamatan Bubulan.
Tim mengecek langsung Sulistyo Nurul Cahyanto, kandidat Pemuda Pelopor Nasional asal Bubulan-Bojonegoro untuk kategori bidang pangan dengan tema membangun ketahanan pangan di areal hutan dalam penerapan sistem agrosilvopastura oleh kelompok tani Srono Makmur. “Sistem ini berintegrasi dengan peternakan hutan,” terangnya.
Menurut Kades Sumberbendo, Cipto, 80% masyarakat desanya adalah penggarap lahan hutan. Selama ini Sulistyo mampu merangsang warga sekitar untuk berbenah dan berinovasi sehingga mampu membawa perubahan masyarakat, khususnya pemuda untuk beternak dan Bertani. “Harapannya hutan lestari masyarakat berseri,” tuturnya.
Tim Kemenpora kemudian berkunjung dan bertemu langsung dengan kandidat Pemuda Pelopor Nasional di bidang Inovasi Teknologi yaitu Rohmad Ainul Yaqin di Desa/Kecamatan Margomulyo. Romhad memiliki Inovasi SIPATDANG (sistem cepat langsung padang).
“Ia mampu membuat genset pengganti listrik yang menggunakan tata surya. Inovasi ini selaras dengan tema pemanfaatan potensi lokal demi terwujudnya kemandirian pemuda dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Para kandidat berangkat dari keresahan di lingkungan. Mereka bisa terus memberikan manfaat bagi masyarakat di lingkungan sekitar dan bisa memberikan trigger (pemicu) pemuda-pemuda yang lain untuk terus berdaya saing,‘’ terang Kabid Kepemudaan Dinpora Bojonegoro Flora Agrishinta.
Sementara itu, perwakilan dari Kemenpora Abdul Latif mengatakan kedatangannya ke Bojonegoro untuk mencari kebenaran terkait para kandidat Pemuda Pelopor Nasional. Pihaknya memotret langsung apa yang dilakukan oleh kandidat. Nantinya tim akan memplenokan hasil lapangan apakah layak untuk ditarik di tingkat nasional untuk bersaing dengan kandidat lain.
“Ada lima kandidat dari Jawa Timur yaitu bidang budaya di Banyuwangi, sumberdaya di Pacitan, dan pendidikan di Lamongan. Untuk Bojonegoro sendiri ada dua kandidat. Biasanya Jawa Timur selalu menjadi juara umum tegasnya,’’ tuturnya. [Gz]