Tim Inafis Polres Poso Identifikasi Penemuan Mayat Lansia di Danau Poso
Media Humas Polri|| Sulteng
Tim Indonesian Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Poso melaksanakan pemotretan guna mengidentifikasi mayat di RS. Sinar Kasih Tentena serta melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat tersebut.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Budianto Wenur (31) saat naik perahu untuk memeriksa pancing sogilinya. Budianto tiba-tiba melihat sesosok tubuh terapung di atas permukaan air dalam posisi tengkurap. Dia segera kembali ke kampung untuk memanggil teman-temannya dan mengangkat korban ke darat, kemudian menghubungi petugas kepolisian setempat. Minggu(28/7/24).
Mendapat Informasi dari Kapolsek Pamona Utara AKP. I Wayan Alfret Boni Patius. SH, terkait Penemuan sesosok mayat wanita lansia mengapung di aliran sungai Danau Poso tepatnya di sekitar jembatan Kelurahan Petirodongi dan Kelurahan Tendeadongi Kecamatan Pamona Utara.
Tim Inafis Satreskrim Polres Poso segera menuju RS. Sinar Kasih Tentena untuk melakukan identifikasi dengan cara pemotretan kondisi mayat, perekaman sidik jari mayat yang masih utuh, serta pencarian tanda-tanda khusus pada tubuh mayat.
Kapolres Poso, AKBP. Arthur Sameaputty, S.I.K., melalui Kasat Reskrim Polres Poso, AKP. Tonny, S.H, menuturkan bahwa dari hasil identifikasi, Tim Inafis Polres Poso telah mendapatkan identitas mayat tersebut.
“Kami berhasil mengidentifikasi mayat seorang wanita lansia yang ditemukan mengapung di aliran sungai Danau Poso. Dengan menggunakan alat Inafis Portable System (IPS), kami mendapatkan identitasnya serta penyebab kematiannya,” ujar Kasat Reskrim.
Dari hasil identifikasi, polisi mengungkapkan identitas mayat wanita lansia tersebut bernama Enguni Kadoena (76), yang beralamat di Desa Tampaya’u RT 1/1 Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso. Barang bukti yang diperiksa oleh petugas berupa pakaian yang digunakan mayat, satu buah cincin, dua buah gelang, sampel kuku, sampel rambut, dan juga obat-obatan medis.
Dari hasil kegiatan pemotretan atau identifikasi mayat serta pengecekan di TKP, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa korban merupakan lansia yang sudah mulai pikun. Diduga korban terjatuh di Danau Poso dan tenggelam hanyut di sungai Danau Poso.
“Dari hasil pemeriksaan petugas dan dokter (visum) RS. Sinar Kasih Tentena, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga meninggal akibat terjatuh dan tenggelam kemudian hanyut di sungai Danau Poso, karena rumah tempat tinggalnya berada tepat di atas danau. Korban juga tinggal jauh dari pemukiman warga dan hidup seorang diri,” pungkas Kasat.(Eferdi)