Media Humas Polri || Sragen
PT BPR Bank Djoko Tingkir mengelar kegiatan workshop “Gaya Hidup Sehat, Semangat, Agile, Adaptif, Produktif Untuk Menuju Bank Djoko Tingkir Melesat Pesat Sehat” yang dilaksanakan di Hotel Lor Inn, Surakarta, Sabtu (10/7/2023) dengan mengahadirkan motivator dr. Agus Ali Fauzi PGD., Pall Med (ECU) seorang dokter ahli paliatif (RSUD dr. Soetomo Surabaya) yang viral di media sosial.
Dalam kesempatannya dr. Agus sampai saat ini masih mengajar bidang super spesialis ortopedi khusus onkologi (kanker)ini juga dijuluki sebagai Pak Ustad karena sering memberikan ceramah siraman rohani.
Dengan tutur kata yang kocak, gaya bahasa Suroboyonan yang khas sehingga ceramahnya yang anti mainstream sering mengundang tawa pesertanya.
Sebagai informasi perawatan Paliatif merupakan pelayanan kepada pasien yang penyakitnya sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif aau tidak dapat disembuhkan secara medis.
Ilmunya Ia dedikasikan kepada orang/pasien yang mempunyai kanker stadium lanjut serta banyak memberikan motivasi kepada pasien untuk sembuh atau meninggal dengan Ikhlas.
“Saya merawat orang-orang yang akan sakratul maut. Karena tugas saya adalah bagaimana agar orang itu tidak menderita. Bagaimana orang itu semangat lagi. Dan bagaimana orang itu kualitas hidupnya meningkat. Serta siap jika sewaktu-waktu dipanggil Yang Maha Kuasa.”terangnya.
Dalam ceramahnya dr. Agus banyak memberikan arahan dan motivasi salah satunya bagaimana mengelola stress dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, menyenangkan hati (sweetess), jangan menjadi orang yang egois, mau meminta maaf dan memaafkan serta relaksasi. Untuk itu, Ia menekankan agar sebisa mungkin menghindari stress karena banyak penyakit bermula dari stress.
Sementara Direktur PT BPR Djoko Tingkir Titon Darmasto menyatakan kegiatan workshop diikuti oleh seluruh pegawai Bank Djoko Tingkir. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar semakin melesat pesat dan sehat sesuai jargon yang dimiliki yaitu JUARA (Joyfull, Unity, Attitude, Respect, Adaptif).
“Bukan karena Juara ini hanya seperti yang tertera dikaos saja, namun semangat dan mental kita harus menjadi BPR yang melesat pesat dan sehat. Hari ini kita mengundang pembicara yang sangat luar biasa dan sangat viral. Mudah-mudahan apa yang akan disampaikan dapat diterapkan bersama.”ujar Titon.
Ia mengungkapkan bahwa OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dalam roadmapnya menyatakan BPR/BPRS sampai tahun 2025 dimana saat ini jumlah BPR/BPRS sekitar 1600an pada lima tahun kedepan, OJK akan menutup 600 BPR/BPRS.
Menurutnya, kriteria BPR/BPRS yang akan ditutup meliputi BPR/BPRS yang tidak sehat, bermasalah dengan likuiditas, dan kredit macet serta permodalan inti.
“Saat ini Bank Djoko Tingkir sedang gencar melakukan penyelesaian kredit macet. Karena saya tidak mau BPR Djoko tingkir berada diurutan BPR yang ditutup. Modal BPR/BPRS jika masih dibawah Rp 6 milyar pasti akan ditutup atau merger atau diakuisis oleh investor. Alhamdulliah modal kita sudah Rp 42 milyar. Artinya dari sisi permodalan kita kuat. Laba terakhir pada semester I bulan Juni ini, kita tutup diangka Rp 5,7 milyar. Kinerja dan Performnce kita luar biasa.”jelasnya.
Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang berkesempatan memberikan pembinaan dihadapan 120 pegawai itu mengatakan Bank Djoko Tingkir merupakan bank yang istimewa karena dibangun pada saat ayahandanya Untung Wiyono menjabat sebagai Bupati.
“Bank Djoko Tingkir dibangun dengan tujuan untuk membantu masyarakat Sragen. Bank Joko Tingkir merupakan bank yang sahamnya 100% dimiliki Pemda Sragen. Bank lain saja sahamnya share dengan pihak lain.“ katanya.
Ia yang hadir didampingi Sekda Sragen dr. Hargiyanto para asisten Sekda dan sejumlah Kepala OPD Kabupaten Sragen mengibaratkan Bank Djoko Tingkir adalah sebuah kapal besar yang mempunyai visi dan misi yang sama serta memiliki teamwork yang baik.
“Kalau kita bisa bersama-sama apa yang kita raih akan berhasil. Turbulensi apapun yang dihadapi, kalian itu harus kompak. Pemimpin sehebat apapun tanpa memiliki SDM yang ada dibawahnya akan mustahil mencapai target. Untuk itu kalian harus meningkatkan SDM, terutama soft skill dan hard skill. Selalu mengupgrade skill.”imbuhnya. (Jiyanto)