TNI Angkatan Laut Mengevakuasi Nelayan Laks Laut di Kepulauan Anambas

TNI Angkatan Laut Mengevakuasi Nelayan Laks Laut di Kepulauan Anambas

mediahumaspolri.com ANAMBAS KEPRI – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarempa Letkol Laut (P) Yovan Ardhianto Yusuf, S.E., M.Tr. Opsla merespon langsung laporan yang diterima dari Perwira Staf Intelijen Lanal Tarempa terkait informasi adanya Nelayan Kepulauan Anambas yang mengalami kecelakaan laut di perairan Laut Natuna Utara tepatnya di sekitar lokasi pengeboran minyak Gajah Baru Offshore PT Premier Oil yang terjadi pada hari Minggu tanggal 14 Nopember 2021 sekitar pukul 23.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Terkait hal tersebut, Danlanal Tarempa menyampaikan bahwa pada hari Senin tanggal 15 Nopember 2021 pukul 01.00 WIB, saya menerima laporan via telephone dari Perwira Staf Intelijen saya bahwa telah terjadi kecelakaan laut yang mengakibatkan salah satu kapal nelayan yang diduga warga Kabupaten Kepulauan Anambas tenggelam di Perairan Laut Natuna Utara diseputaran Lokasi Pengeboran Minyak Gajah Baru Offshore PT. Premier Oil pada titik koordinat: 5°01.567′ N – 105°37.657′ E.

Atas dasar informasi tersebut dengan berkoordinasi pihak PT. Premier Oil, kemudian Kotas memerintahkan seluruh Unsur yg berada di lapangan yang sedang melaksanakan patroli di laut Natuna, tentunya yang posisinya terdekat dengan koordinat keberadaan korban, agar bertindak cepat melakukan pertolongan, saat itu KRI. Silaspapare-386 yang terdekat dan segera langsung melaksanakan evakuasi terhadap korban untuk selanjutnya dibawa menuju Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Adanya kronologis singkat kejadian laka laut tersebut kapal yang mereka naiki dihantam ombak dan gelombang yang kuat di daerah Flatform Belida sehingga mengakibatkan lambung kapal pecah dan ketiga nelayan tersebut terombang-ambing di laut selama 3 (tiga) hari

Pada tanggal 1 November, datang sebuah kapal vietnam dengan nomor lambung KG.95878.13 menolong ketiga nelayan tersebut dan mereka berada di kapal vietnam KG. 95878.13 selama 8 hari, di hari ke-9, ketiga nelayan tersebut di oper ke Kapal Vietnam lainnya (kapal Vietnam ke-2) selama 1 hari, di hari ke-10, ketiga nelayan tersebut kembali di oper ke Kapal Vietnam lainnya (kapal Vietnam ke-3) selama 1 jam kemudian ketiga nelayan tersebut kembali di oper ke Kapal Vietnam lainnya (kapal Vietnam ke-4) selama 1 hari 1 malam dan pada hari Minggu tanggal 14 November 2021

Para nelayan tersebut melihat Kapal Tagboat Dian Horizon berbendera Indonesia sehingga mereka memutuskan untuk melompat dan berenang menuju Kapal Tagboat Dian Horizon tanpa sepengetahuan dan persetujuan otoritas setempat. Melihat ketiga nelayan tersebut berenang, pihak Kapal Tag boat Dian Horizon langsung melakukan evakuasi kemudian dilakukan tes PCR untuk memastikan aman dari Covid-19.

Berdasarkan keterangan sdr. Ardi bahwasanya keputusan mereka untuk melompat dari kapal Vietnam dikarenakan Kapal tersebut akan kembali ke perbatasan Vietnam-Indonesia dan dari keterangan nelayan bahwa selama mereka di Kapal Vietnam, mereka diperlakukan dengan baik oleh ABK Kapal dan diberi makan layaknya ABK Kapal yg lainnya

”Pada saat melaksanakan proses pencarian korban, KRI Silaspapare – 386 mendeteksi keberadaa kapal TB Dian Horizon dan melaksanakan kontak radio terkait infomasi laka laut nelayan Kepulauan Anambas dan diperoleh bahwa benar korban berada di TB Dian Horizon.

Selanjutnya KRI Silaspapare  – 386 meminta kepada TB Dion Horizon untuk merapat ke KRI Silaspapare – 386 untuk mengantarkan korban guna diberikan pertolongan lebih lanjut dan dievakuasi menuju Tarempa

Adapun korban laka laut diantaranya :
Damri, Umur 38 Tahun, Alamat : Desa Air Asuk, Kec. Siantan Tengah, Iwan alias Ardi, Umur 39 Tahun, Alamat : Desa Ladan, pungkas Danlanal Tarempa

(Tony Doyok )

Pos terkait