Bojonegoro // Media Humas Polri
Tokoh pengajar kejujuran sekaligus tokoh penerus ajaran Samin Surosentiko, Hardi Kardi telah meninggalkan kita semua di Kampung Samin,Dusun Jepang,Desa/Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu Pon(27/05/2023).
Harjo Kardi adalah penerus ajaran Saminisme yang lahir pada tahun 1934, putra ketiga dari empat bersaudara dari Suro Kamidi pemimpin ke -3 Saminisme yang berasal dari Desa Tapelan,Kecamatan Ngraho,Kabupaten Bojonegoro.Anak dari pernikahan Suro Kamidi dengan Poniyah gadis asal Dusun Jepang,Margomulyo yang menikah sekitar tahun 1920-an. Sang ayah sendiri adalah pemegang kepemimpinan masa peralihan kependudukan Belanda dan Jepang pada masa Kemerdekaan.
Setelah sang ayah (Suro Kamidi) meninggal dunia sekitar tahun 1986,kepemimpinan Samin didusun Jepang digantikan Hardjo Kardi hingga saat ini.
Mbah Hardjo (Hardjo Kardi) adalah tokoh Masyarakat Samin di Kabupaten Bojonegoro, beliau terkenal sebagai pelestari ajaran Samin dari peninggalan Samin Surosentiko.
Mbah Hardjo selalu menjaga dan mengajarkan ajaran dari para kepemimpinan Samin Surosentiko pada anak keturunannya dan para pengikut Samin yang menekankan kejujuran, kebenaran, kebersamaan dan kesederhanaan.
Mbah Hardjo meninggalkan 7 orang anak,diantaranya 3 putra dan 4 putri dengan 12 cucu.Tokoh yang selalu mengajarkan kejujuran,menjadi suri teladan bagi kita telah dipanggil oleh TUHAN YANG MAHA ESA.
Selamat jalan Mbah,semoga Engkau mendapatkan tempat yang terbaik disisi ALLAH SWT.
Segala ajaran luhurmu mengenai kejujuran,kebersamaan dan kesederhanaan mampu dan terus tetap dijaga Masyarakat Bojonegoro.
Semoga kepemimpinan dan ajaranmu yang luhur dijadikan Panutan/Cermin pemimpin Bojonegoro ditahun 2024.
Aamiin.YRA. (Bang Jali)