Tradisi Bersih Desa Pekon Srikaton Kecamatan Semaka Dengan Pertunjukan wayang kulit

Tradisi Bersih Desa Pekon Srikaton Kecamatan Semaka Dengan Pertunjukan wayang kulit.

Media humas polri ||  Tanggamus

Bacaan Lainnya

Memasuki Bulan Sello Dalam kalender Jawa, Masyarakat dan seluruh Aparatur Pemerintah Pekon Srikaton Kecamatan,Semaka, Kabupaten, Tanggamus, melaksanakan kegiatan rutinitas setiap tahun seperti halnya upacara adat budaya Jawa yakni bersih desa yang memiliki makna spiritual di baliknya

Bersih Desa merupakan sebuah adat budaya yang sudah menjadi tradisi turun temurun dan dilestarikan sebagai ungkapan rasa syukur semua masyarakat dan Pemerintah Pekon Srikaton atas segala rezeki yang dilimpahkan dari Tuhan Yang Maha Esa (YME) Allah SWT.

Selain itu dipercaya juga bahwa bilamana ditinggalkan dipercaya akan mendatangkan suatu bala atau malapetaka.

Seperti halnya Pekon Srikaton,yang menggelar Pagelaran Wayangan Semalam suntuk yang dimainkan oleh dalang Jamal dari Pekon Sedayu Kecamatan Semaka mengusung tema Wahyu Cakra ningrat, artinya,Wahyu yang diperoleh Abimanyu yang bertapa di bawah pohon beringin dengan empat purna kawannya,

dan tepatnya pada malam ini kita memasuki dalam rangka upacara ritual bersih Desa yang ke 86 meski kini tengah berada dalam pandemi COVID-19.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Bersih Desa tahun ini betul-betul memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes), untuk membantu Pemerintah dalam upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Masyarakat yang hadir dalam acara tersebut diwajibkan memakai masker, dan mencuci tangan dengan air yang mengalir.

Wardoyo, Kepala Pekon Srikaton,dalam sambutanya mengatakan bahwa tahun ini berbeda karena kita berada dalam masa pandemi Covid-19 dan harus menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes), selain itu ia juga menegaskan kepada panitia penyelenggara diwajibkan mengikuti Protokol Kesehetan (Prokes),”ungkapnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Camat Semaka Wiwin Triani,S.E.,M.M.dalam sambutanya sangat mengapresiasi atas kekompan Kepala Pekon se kecamatan Semaka yang sudah ikut hadir dalam acara bersih Desa yang bertujuan untuk meningkatkan ajang silaturahmi diantara kita semua tujuan yang sangat mulia sekali agar semua masyarakat Pekon Srikaton khususnya diberi keselamatan dan umumnya untuk kita semua agar semua sehat-sehat dan dijauhkan dari segala marabahaya

dan tak kalah pentingnya semoga Covit-19 segera berlalu dari bumi Pertiwi ini dan semoga masyarakat semua sejahtera dan semoga hasil panennya berlimpah ruah dan pagelaran wayang kulit di Pekon Srikaton akan menjadi rangkaian penutup acara Bersih Desa dan sudah menjadi adat budaya Jawa khususnya di Pekon Srikaton ,”harapnya.

Selain itu, panitia kegiatan Pekon menyampaikan rasa bangga dan terimakasih atas terselenggaranya acara bersih desa ini atas kerjasama seluruh masyarakat Pekon Srikaton dengan swadaya masyarakat dari berbagai dusun,

Dusun,1, mendapatkan dana sebesar Rp 2321000(dua juta tiga ratus dua puluh satu ribu)

Dusun,2, Srimulyo mendapatkan dana sebesar Rp 246000(dua juta empat ratus enam ribu)

Dusun,3,Karang Daung mendapatkan dana sebesar, Rp 2,290,
000(dua juta dua ratus sembilan puluh ribu)

Dusun,4,Sri Rejo mendapatkan dana sebesar Rp 2,595,000(dua juta lima ratus sembilan puluh lima ribu)

Dusun,5,Pesanggrahan mendapatkan dana sebesar Rp 204000(dua juta empat ribu)

Dusun,6,Tenggal Rejo mendapatkan dana sebesar Rp 1225000(satu juta dua ratus dua puluh lima ribu) dan ditambah dana swadaya lain-lain sebesar Rp 2000,000 (dua jut)total keseluruhan dana swadaya Rp 14917000(empat belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu, dan ditambah dari anggaran dana desa sebesar Rp 8000,000(delapan juta) total keseluruhan dana yang terkumpul 22917000(dua puluh dua juta sembilan ratus tujuh belas ribu.

” Lanjutnya,meskipun saat ini sedang berada di tengah pandemi Covid-19, ia berharap acara Bersih Desa ini dapat berjalan lancar tanpa ada halangan suatu apapun serta meminta agar segenap masyarakat Pekon Srikaton untuk selalu mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) yang sudah ditetapkan Pemerintah.

“Pagelaran wayang kulit ini akan menjadi penutup acara Bersih Desa/Pekon dan sudah mrnjadi adat budaya Jawa khususnya di Desa/Pekon Srikaton.”terangnya.

“Meski saat ini kita
berada di tengah pandemi Covid-19 semoga acara Bersih Desa ini dapat berjalan lancar tanpa suatu halangan apapun, dan saya minta agar segenap masyarakat Pekon Srikaton agar selalu mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes)
”pungkasnya.

“Dengan harapan sejati tersebut bisa menjauhkan dari balak selama setahun ke depan umumnya untuk Pekon Srikaton khususnya untuk warga yang datang di acara dan mengkonsumsi sesaji tersebut,”tutupnya.(Zulhalim)

Pos terkait