UMAT HINDU KOTA SORONG PAPUA BARAT MELAKSANAKAN UPACARA MELASTI DAN TAWUR KESANGA PENYAMBUTAN HARI RAYA NYEPI TAHUN BARU SAKA 1944

“UMAT HINDU KOTA SORONG PAPUA BARAT MELAKSANAKAN UPACARA MELASTI DAN TAWUR KESANGA PENYAMBUTAN HARI RAYA NYEPI TAHUN BARU SAKA 1944″

Media Humas Polri Kota Sorong 2/3 – Bertempat di Pura Jagat Buana Kerti, Bapak I Gusti Ketut Suardana S.Ag selaku Bimas Hindu di dampingi Pinandita I Ketut Sarta dan Pinandita Made Rata bersama Umat lainnya menerangkan, Hari Raya Nyepi adalah Perayaan Tahun Baru Saka yang khusus dirayakan berbeda dengan hari besar lainnya. Karena perayaan ini justru tidak dirayakan dengan meriah akan tetapi dilaksanakan dengan penuh rasa tidak menimbulkan kemeriahan itu sendiri tapi lebih cendrung mengarahkan bagaimana Perayaan Nyepi sebagai ajang intropeksi diri, memperbaiki diri dan evaluasi yang telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sesuai pelaksanaan ajaran Swadarma.”terangnya”
Dari hal itulah umat mampu mengevaluasinya sehingga di Tahun Baru Saka ini bisa meningkatkan nilai-nilai ajaran Agama agar dapat di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ada peningkatan. Maka dinyatakan setiap Tahun Baru hendaknya Umat Hindu menjadi insan-insan yang baru lahir artinya adanya peningkatan kehidupan baik secara materil maupun spiritual, adanya keseimbangan dan harmonisasi antara diri dan lingkungan sekitar serta membina hubungan yang baik denga Tuhan sebagai penguasa alam semesta.”tegasnya”.
Beliau juga menyampaikan, bahwa anjuran Pemerintah dalam situasi Pandemi saat ini salah satunya mengurangi mobolisasi dan penggunaan masker serta lainnya dalam mengatasi Pandemi ini seiring dan sejalan dengan Perayaan Nyepi itu sendiri. Maka di hari Nyepi besok kita juga tidak dihimbau untuk berpergian apalagi mengikuti kegiatan-kegiatan keramaian untuk menghibur diri dan sebagainya itu harus ditiadakan. Maka sejalanlah spirit Pandemi dengan spirit Nyepi saat ini, jadi jika Umat sedarma mengikuti Catur Brata penyepian dengan sendirinya telah melaksanakan Himbauan Pemerintah.
Kita harus prihatin dalam kondisi Pandemi ini dengan melaksanakan Catur Brata penyepian, sehingga momen Nyepi ini kita pergunakan untuk mendekatkan diri pada Tuhan kita, guna sebagai ajang permohonan kepada Tuhan, tidak saja untuk kepentingan umat melainkan untuk kepentingan Kota Sorong dan Bangsa Indonesia bahkan Dunia. Sehingga Tuhan yang kita Puja yang kita yakini sebagai pemberi segala permohonan di Tahun Baru ini hendaknya Pandemi Virus dan sebagainya yang buruk kalau Tuhan berkehendak maka semuanya itu pasti akan sirna.”pungkasnya”
Agung melaporkan.

Pos terkait