Unjungan Buyut Kramat Desa Puntang Lestarikan Tradisi Warisan Leluhur
Media Humas Polri|| Jabar
Upaya melestarikan adat dan budaya nenek moyang warga Indramayu kerap mengadakan pesta adat Ngunjung, Sedekah bumi dan Mapag Sri, dikarenakan sebagian besar wilayah Kabupaten Indramayu banyak sekali keramat atau tempat makam peninggalan leluhur seperti Ki buyut Kramat di Desa Puntang Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
Untuk memeriahkan pesta adat yang diadakan setahun sekali, warga Desa Puntang menyambut gembira dengan. seni budaya Sandiiwara Dwi Warna, dan kesenian tradisional Tari topeng.sabtu(14/09/24)
melaksanakan doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa di makam Kibuyut Kramat, turut hadir Camat Losarang Boy Billy Prima berserta staf nya, Kecamatan Losarang, Kuwu Desa Puntang Hji,Oton, berserta aparaturnya dan Tokoh adat, agama dan masyarakat setempat.
“Pemdes itu adalah pembina masyarakat tugasnya mengayomi dan melayani masyarakat dan di acara Ngunjung di Kibuyut Kemat ini kita wajib menghargai, menghormati serta mendoakan sebab kita adalah buyut bagi mereka,” ucap Camat Boy,
Lanjut camat Losarang.dirinya menyampekan program-program ibu Bupati Indramayu, Nina yang sudah terwujud di Desa Puntang,Rutilahu 30unit – 2024,50 – 2024
IRPOM 1unit yang berlokasi di Kelompok Tani Dewi sri.PJU 10 – 2023, PJU.20 – 2024 dan MCK 21unit di Tahun 2024,Lalu belum lama ini Jalan Lintas Tengah 300 m ( sudah selesai nyambung cor beton — Krimun – Puntang – Jangga ).
Sementara itu Tokoh Adat H.Warum,kepada awak media,menuturkan, kegiatan pesta adat Ngunjung ini semata-mata adalah ungkapan doa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang Tuhan berikan serta menghayati perjuangan para leluhur dan nenek moyang kita hingga terbentuk Dusun atau Desa ini.
Lanjut, menurutnya ungkapan syukur tersebut berharap hidup kita menjadi berkah sehingga Desa kita menjadi lebih maju, tuturnya.
Lurah Desa Puntang Warto yang akrab di sapa batak, mengatakan, kegiatan pesta adat Ngunjung ini setidaknya bukan hanya dilakukan secara seremonial saja, namun lebih kepada bagaimana mengambil nilai-nilai moral dan etika dari acara pesta adat Ngunjung ini, karena betapa gigihnya perjuangan para pendahulu dalam membentuk cikal bakal Desa hingga menjadi suatu Dusun atau Desa saat ini, tutupnya.(Nono)