Vaksinasi Booster di Jawa tengah baru saja di gelar di Semarang.
Media Humas Polri Semarang – Vaksinasi booster di Jawa Tengah baru dilakukan di Kota Semarang. Sementara untuk daerah lainnya masih menunggu alokasi vaksin COVID-19.
“Yang pertama Semarang. Semarang kemarin sudah melakukan dulu, pakai stok vaksin yang ada yang masih bisa kita manage untuk kita suntikkan. Ini baru Kota Semarang, yang lain nunggu alokasi vaksin,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Kamis (13/1/2022).
Hal itu diungkapkan Ganjar di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang usai melepas penerbangan perdana kargo Garuda rute Semarang-Singapura.
Ganjar mengatakan sembari menunggu alokasi vaksin, pihaknya juga melakukan pendataan untuk kelompok lansia, dan komorbid untuk vaksinasi booster.
“Vaksin booster baru dimulai di kota, kita masih menunggu alokasinya. Kita menyiapkan kelompok lansia yang mau di-boosting, yang kedua yang komorbid. Di Banyumas itu juga ada tim yang mencatat mereka yang khusus komorbid. Sehingga data kita kumpulkan, mereka kita mintakan untuk antre, dibantu dengan teknologi. Tapi nanti begitu masuk kita lakukan,” jelasnya.
“Biasanya kalau alokasi itu mingguan tapi ada juga yang seminggu dua kali. Jadi nanti harapannya semoga bisa segera masuk, sehingga bisa kita lakukan percepatan,” imbuh Ganjar.
Untuk diketahui, vaksin COVID-19 suntikan ketiga atau booster sudah dimulai sejak Rabu (12/1) kemarin. Namun ternyata di Jawa Tengah belum semua bisa melaksanakannya karena belum mendapat logistiknya.
“(Vaksinasi) Booster belum dimulai. Logistiknya dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga belum datang, belum didistribusikan ke Kabupaten/Kota,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr. Sri Primawati Indraswari saat dihubungi via telepon, Rabu (12/1).
Sementara menunggu kiriman vaksin dari Dinkes Jateng, Primawati mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan pendataan. Pendataan itu untuk menentukan sasaran vaksin booster. Sebab, penyuntikan vaksin booster mesti ada jarak waktu minimal enam bulan dari penyuntikan vaksin tahap kedua.
“Sambil menunggu itu (vaksin booster), kita siapkan sasarannya. Karena sasaran itu, interval dari dosis kedua ke booster, minimal jaraknya enam bulan. Nanti kita lihat dosis keduanya kapan dan lihat yang enam bulan sesudah itu, baru kita (vaksinasi) booster,” pungkasnya.
(ERREST_B.R)