Wakili Dandim, Pasi Pers Kodim SBD Hadiri Acara Audit Kasus Stunting
Media Humas Polri||SBD NTT
Bangsa Indonesia saat ini masih dihadapkan kasus pada kasus Stunting, khususnya yang terjadi pada anak-anak.Berbagai upaya pemerintah juga sudah dilakukan yaitu dengan memberikan penyuluhan serta pemahaman secara terpadu, kepada masyarakat terkait masalah Stunting.
Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut Stunting.Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.
Pemerintah saat ini fokus dalam pencegahan Stunting, bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh kembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Pada kesempatan tersebut, Komandan Kodim 1629/SBD yang diwakil Oleh Pasi Pers Kodim 1629/SBD menghadiri acara audit kasus Stunting yang dibuka oleh Kepala BKKBN Ibu Okta Samani, bertempat di Aula Kantor Bupati Sumba Barat Daya. Rabu (23/11/2022).
Turut hadir dalam acara tersebut yaitu, Dandim 1629/SBD yang diwakili oleh Pasipers, Kapolres SBD yang diwakili oleh Kasat Sabara, Para Camat Sekabupaten SBD, Kades Bukambero, Para Kepala Puskesmas Sekabupaten SBD.
Saat ditemui awak media, Pasi Pers Kodim 1629/SBD Kapten Inf Samuel None Guba yang Mewakili Dandim 1629/SBD Letkol Czi Novi Kurniawan, ST menuturkan bahwa kegiatan audit kasus Stunting perlu dilakukan, guna mengetahui jumlah masyarakat yang terdampak kasus Stunting terutama pada tumbuh kembang anak-anak.Sehingga pemerintah dapat mengambil langkah-langkah preventif dalam menanganinya.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan kasus Stunting, yaitu perbaikan pola makan, pola asuh, sanitasi serta akses air bersih yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak”, ungkap Kapten Samuel.
“budayakan pola hidup sehat serta makan makanan yang bergizi empat sehat lima sempurna, sebagai upaya dalam mencegah kasus Stunting pada anak”, Tutur Kapten Samuel.
(Mrth/MHP)