Media Humas Polri || Salatiga
Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, menekankan, kepentingan bangsa dan negara jauh lebih tinggi di atas perbedaan kepentingan politik. Setiap orang boleh berbeda pilihan warna, tetapi benderanya tetap Merah Putih. Hal tersebut disampaikan Sinoeng saat membuka kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik Tahun Anggaran 2023, yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol, dan diikuti oleh Tokoh Pemuda/Karang Taruna, Mahasiswa, dan TP PKK Kelurahan se-Kota Salatiga di Ruang Bhineka Tunggal Ika DPRD, Rabu (12/7/23).
Sinoeng mengungkapkan, salah satu esensi yang perlu disampaikan menjelang Pemilu adalah pendidikan politik, utamanya kepada pemilih pemula di Kota Salatiga yang saat ini tercatat pada kisaran 35%. Partisipasi para pemilih pemula ini menjadi salah satu indikator, apakah dia peduli atau tidak terhadap kepemimpinan bangsa, legislatif, provinsi maupun kota.
Sudah banyak organisasi yang melibatkan anak-anak muda, baik dalam skala formal di sekolah, maupun dalam organisasi kemasyarakatan. Namun, belum diketahui sejauh mana efektivitasnya ketika mereka menjadi peserta Pemilu, yang pada Tahun 2024 akan diselenggarakan dalam dua periode, yaitu bulan Februari untuk Pileg dan Pilpres serta bulan November untuk Pilgub dan Pilbup/Pilwakot.
“Saya yakin, setiap kandidat tidak memiliki niat untuk saling bertarung, tapi yang terjadi justru para relawan yang seringkali berlebihan.
Maka, tugas pemerintah untuk tetap memegang teguh integritas sesuai dengan regulasi yang ada, jangan sampai kontestasi yang sudah sesuai dengan konstitusi ini memecah anak bangsa. Tapi sekali lagi, kita dipertontonkan ketika kontestasi-kontestasi itu berlangsung. Para kandidat sudah makan nasi goreng bersama, sementara yang di bawah masih bermusuhan, seolah-olah perbedaan dalam hal itu dibawa sampai mati hingga mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan,” terang Sinoeng.
Hal seperti itu, lanjut Sinoeng harus disikapi secara arif dan bijaksana dengan menggunakan akal sehat agar tidak hanyut di dalam perseteruan yang tidak mendewasakan. (Jiyanto)