Warga desa penyangga TNWK khususnya desa Toto projo resah akibat gajah liar (GALI)
Media Humas Polri || Lampung Timur
Gajah liar di taman nasional way kambas (TNWK) kerap membuat Resah masyrakat desa penyangga.
Pasalnya gajah liar sering keluar dari hutan dan merusak tanaman warga.Yang berakibat warga mengalami gagal panen
Warga Desa Toto Projo Kecamatan Way Bungur WGT mengatakan”kejadian gajah liar masuk ke areal pertanian dan merusak tanaman itu sudah sering terjadi sejak dulu hingga sekarang dan belum ada solusi dari pihak yang terkait.”
Padahal sudah ada NGO ERU (elephan Respon unit) yang tupoksinya menjaga gajah liar supaya tidak keluar dari hutan.
seprtinya ERU tidak maximal.dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Lebih lanjut WGT berkata”Warga di minta untuk ikut serta menjaga dan melestarikan hutan,akan tetapi ketika gajah liar merusak tanaman warga seolah-olah di biarkan dan tidak di Carikan solusi nya .”tutur WGT.
Pada hari Jum’at pagi Jurnalis (6/9/2024) mengkonfirmasi Humas TNWK terkait penanggulangan gajah liar.
“Untuk masalah penanggulangan gajah liar pihak TNWK bermitra dengan NGO KHS ( Komunitas Hutan Sumatera ) dan dalam hal ini ERU (Elephant Response Unit) yang menangani penanggulangan gajah liar.”ucap Sukat menjelaskan.
Di tempat terpisah Jurnalis mewawancarai Sekjen DPC Garuda Muda Projamin Ahmad Efendy terkait permintaan warga Way bungur untuk membantu menyampaikan keluh kesah warga selama ini ke pihak terkait dengan harapan persoalan gajah liar ini bisa terselesaikan.
A.efendy mengatakan”dalam waktu dekat DPC Garuda Muda Projamin akan melayangkan surat resmi kepada pihak TNWK dan ERU guna meminta Audensi berkaitan dengan penanggulangan gajah liar.”(ATS).